Bukan Karena Tugas Daring, Inilah Penyebab Pelajar Bunuh Diri di Gowa, Kecewa dengan Ortu Terbongkar
Namun siswi tersebut memutuskan bunuh diri karena kecewa keinginannya tidak dikabulkan oleh orang tuanya.
TRIBUNSUMSEL.COM, SUNGGUMINASA - Bukan karena depresi akibat kebanyakan tugas daring, Polres Gowa mengungkapkan temuan fakta baru terkait kasus kematian siswi SMA di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang meminum racun serangga.
Satuan Reserse Kriminal Polres Gowa mengungkapkan bahwa motif bunuh diri siswa itu ternyata bukan karena depresi PR daring dari sekolah.
Namun siswi tersebut memutuskan bunuh diri karena kecewa keinginannya tidak dikabulkan oleh orang tuanya.
Baca juga: Detik-detik Balita Bersama Ibu Diselamatkan dari Puing-puing Bangunan Akibat Gempa Dahsyat Turki
Baca juga: Saya tak akan Menyesal Kalau Tidak Dihukum Mati, Saat Pelaku Begal Payudara Minta Dihukum Mati
Baca juga: Keluarga Tahu dari Instagram, Inilah Identitas Korban Kecelakaan Maut di Pegayut, Masih Bujangan
Baca juga: BREAKING NEWS, Kecelakaan Maut di Pegayut Pemulutan, Satu Orang Tewas di Tempat
Ia mengatakan korban sebelumnya dijanjikan oleh orang tuanya akan dibelikan sepeda motor trail.
Akan tetapi, permintaan itu tak kunjung dikabulkan pihak orang tua.
MS pun nekat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun serangga di dalam kamarnya.
Polisi juga telah melakukan pemeriksaan forensik pada polsel milik korban.
Hasilnya polisi tidak menemukan fakta motif hubungan asmara maupun proses belajar daring dari jejak riwayat chat korban.
Hingga saat ini, Satreskrim Polres Gowa telah memeriksa sembilan orang saksi.
Antara lain orang tua, tante, wali kelas, guru, kepala sekolah, hingga sejumlah teman-teman korban.
Jufri mengatakan, korban juga sering berhalusinasi bermimpi seperti layaknya seperti orang mati, diusung jenazahnya dan dimandikan.
Baca juga: Dulu Hidup Glamor, Dekat dengan Pejabat, Kini jadi Gelandangan dan Ditinggal Istri, Kisahnya Viral
Baca juga: Pernah Viral karena Minta Jokowi Mundur, Kabar Terbaru Eks TNI Ruslan Buton, Besok Terakhir Bebas
Baca juga: Sosok Nadia Amanda, Siswi SMP Asal Palembang Raih Gelar Puteri Berbakat Puteri Cilik Indonesia 2020
Baca juga: Rekaman CCTV Ungkap Fakta Baru Oknum Anggota Moge Hajar Anggota TNI, Polisi Lerai Tapi Dikacangin
Keterangan itu diperoleh polisi berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap orang tua korban.
"Jadi dugaan awal korban meninggal dunia disebabkan karena adanya beban berat akibat belajar daring adalah tidak benar," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Makassar Gowa Fitri Ari Utami menjelaskan pihak sekolah selama ini tidak melakukan pembelajaran daring.
Hal itu dikarenakan keterbatasan akses jaringan internet di wilayah tersebut.
Sehingga, proses belajar dilakukan secara luring yaitu dengan menggunakan modul yang dibagikan oleh masing-masing guru mata pelajaran kepada seluruh siswa.
"Hasil jawaban siswa kemudian dikirim dalam bentuk tulisan yang selanjutnya diserahkan kembali ke pihak guru," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang siswi SMA ditemukan tewas dengan mulut berbusa di Kabupaten Gowa, Sabtu (17/10/2020) siang.
Korban dilaporkan berinisial M (16), yang masih berstatus pelajar.
Ia ditemukan tewas dalam kamar rumahnya di Dusun Bontote'ne Desa Bilalang Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa.
Ketika itu korban diduga kuat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun.
Dugaan itu ditandai dengan temuan racun tak jauh dari jasad korban di dalam kamarnya.
Korban juga ditemukan dalam kondisi mulut berbusa. Keluarga korban menolak dilakukan autopsi.
"Korban diduga meninggal minum racun karena sisa racun tersebut masih ada ditemukan di bawah tempat tidur korban," kata Kapolsek Mamuju Ipda Jamaluddin kepada wartawan, Sabtu (17/10/2020) lalu.
Ipda Jamaluddin mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh adik kandungnya.
Sang adik kemudian memanggil tantenya untuk melihat kondisi korban dalam kondisi mulut berbusa.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Fakta Baru Kematian Siswi Gowa Terungkap, Bukan Depresi Belajar Daring