Corona di Musirawas

Calon Bupati Musirawas Ratna Machmud Terpapar Covid-19 Klaster Pilkada, Perlu Sinergi Penanganan

Nanan mengaku mau tidak mau itu harus diakui sebagai klaster Pilkada, hanya saja untuk kepastiannya belum bisa dipastikan hingga saat ini

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Eko Hepronis
Ketua Satgas Covid-19 Kota Lubuklinggau, Prana Putra Sohe 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Apa yang dikhawatirkan dari penyebaran Covid 19 dalam kegiatan pengumpulan massa pada penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di Kabupaten Musi Rawas, akhirnya terjadi.

Calon Bupati (Cabup) Kabupaten Musi Rawas (Mura) Ratna Machmud terpapar Covid-19.

Ia disinyalir tertular dari klaster Pilkada 2020.

Ketua Satgas Covid-19 Kota Lubuklinggau, Prana Putra Sohe tidak membantah hal tersebut.

Ia mengaku mau tidak mau itu harus diakui sebagai klaster Pilkada, hanya saja untuk kepastiannya belum bisa dipastikan hingga saat ini.

"Yang jelas itu bisa saja terjadi di Lubuklinggau, Musi Rawas dan Muratara, karena selama ini yang bersangkutan selalu bolak-balik wilayah Kabupaten Musi Rawas dan Lubuklinggau," katanya pada wartawan, Senin (2/11/2020).

Nanan yang juga kerabat Ratna Machmud mengungkapkan, dalam penanganan ini semua pihak perlu kesinergian dan tidak bisa kerja sendiri.

Apalagi hanya mengandalkan Lubuklinggau untuk mengatasinya karena semua tim sukses calon banyak tinggal di Lubuklinggau.

"Apalagi klaster Pilkada ini banyak tim sukses dua kandidat berasal dari Linggau semua, hanya dua wakilnya saja dari Mura," ujarnya.

Menurutnya, dengan kondisi semacam ini bisa saja saling membawa dalam artian saling menularkan satu sama lain baik dari Musi Rawas membawa ke Linggau atau dari Lubuklinggau membawa ke Musi Rawas.

"Harapan kita penanganan bisa optimal, kalau Lubuklinggau sudah 7.000 orang di swab test, artinya sudah melebihi harapan WHO terhadap rasio jumlah penduduk dengan yang terpapar," ungkapnya.

Ia pun menyebutkan, dari 7.000 orang itu 2.500 orang merupakan hasil swab test massal, kedua karena tracking dari warga yang terdeteksi positif dan ketiga karena kesadaran masyarakat untuk swab test sendiri.

"Banyak orang pasar termasuk istri saya swab test sendiri, diharapkan daerah lain melakukan hal yang sama sehingga bisa saling membantu," ujarnya.

Ia juga mengatakan, saat ini sudah 750 orang di Lubuklinggau disehatkan, artinya hikmah yang bisa diambil saat pandemi ini penyehatan massal langsung ke masyarakat.

"Walau pun kita akui saat ini ada 24 orang meninggal dunia dan 904 orang yang terpapar Positif Covid-19 di Lubuklinggau," ungkapnya.

Untuk itu, diharapkan kedepan klaster Pilkada ini bisa dijadikan bahan evaluasi.

Karena Lubuklinggau Mura dan Muratara ini satu denyut nadi dalam segala bidang.

"Kalau penangannya di Mura optimal, Muratara optimal, insyaallah kita bisa mengatasinya secara sama-sama, walau pun pencegahan belum bisa, karena hanya mengandalkan kesadaran masyarakat," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved