Berawal dari Motor Habis Bensin, Kronologi Lengkap Siswi SMP Dirudapaksa 10 Pria, Pacar juga Ikut

Sementara, tujuh tersangka lainnya masing-masing berinisial KD, KJ, T, GP, GA, E dan S tidak dilakukan penahanan karena masih dibawah umur.

Editor: Weni Wahyuny
scmp.com
Ilustrasi perkosaan. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nasib naas dialami oleh seorang siswi SMP berusia 12 tahun asal Buleleng.

ABG itu menjadi korban rudapaksa yang dilakukan oleh 10 orang.

Kini, Aparat Sat Reskrim Polres Buleleng telah menetapkan 10 pelaku sebagai tersangka.

Penetapan para pelaku sebagai tersangka dilakukan oleh pihak kepolisian sejak Senin (26/10/2020) lalu.

Oleh karena itu, Kapolres Buleleng, AKBP Made Sinar Subawa, menyebutkan hanya tiga orang pelaku yang bisa ditahan.

Di antaranya yakni Kadek Arya Gunawan alias Berit (22) asal Lingkungan Penarungan, Kecamatan Buleleng.

Adapun Putu Rudi Ariawan (19) alias Rudi asal Lingkungan Penarungan serta Gede Putra Ariawan alias Wawan (19) asal Desa Alasanger, Kecamatan Buleleng.

Sementara, tujuh tersangka lainnya masing-masing berinisial KD, KJ, T, GP, GA, E dan S tidak dilakukan penahanan karena masih dibawah umur.

"Yang masih di bawah umur ini rata-rata berusia 15 sampai 17 tahun."

"Meski di bawah umur mereka tetap diproses hukum, namun penanganannya pasti sedikit berbeda dengan peradilan umum."

"Melihat ancaman hukumannya di atas tujuh tahun, kami tidak bisa lakukan diversi," terang Kapolres Buleleng.

AKBP Sinar juga menjelaskan kronologi kasus rudapaksa yang menimpa siswi malang tersebut.

Baca juga: Saking Bahagianya, Pengantin Perempuan Tinggalkan Pengantin Pria saat Iring-iringan, Suami Ngakak

Baca juga: Satu Keluarga jadi Korban Jambret di Jakabaring, Belanja ke Pasar Induk jadi Batal

Baca juga: Teriak hingga Tangis Warga Rasakan Gempa Dahsyat Guncang Turki dan Yunani, 22 Orang Dinyatakan Tewas

Menurutnya, kasus tersebut terjadi pada Minggu (11/10) malam.

Saat itu, korban sedang pergi dari rumah mengendarai sepeda motor dengan alasan ingin mengerjakan PR di rumah temannya.

Namun, di tengah perjalanan, motor yang dikendarai mati akibat kehabisan bensin.

Korban lantas menghubungi teman dekatnya berinisial KD dan meminta tolong agar dibelikan bensin.

Bukannya datang membawa bensin, KD justru mengajak korban ke rumah temannya berinisial KJ, yang terletak di Lingkungan Penarungan, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng.

Disana, KD kemudian melakukan perbuatan bejatnya, dengan merudapaksa pacarnya bersama dua orang temannya bernama Berit dan Rudi, secara bergilir.

Baca juga: Gunung Merapi Berpotensi Luncurkan Awan Panas, Keluarkan Suara Guguran Dua Kali

Baca juga: Mulut Disumpal dengan Plastik, Kekejian Seorang Pria ke PSK Setelah Puas Dilayani, Diduga Psikopat

Kejadian tersebut berlangsung pada pukul 23.00 WITA.

Usai merudapaksa korban, para pelaku kemudian melarang korban untuk pulang.

Mereka meminta korban yang notabenenya memiliki keterbelakangan mental, untuk menginap di kediaman milik KJ.

Hingga keesokan harinya, tepatnya pada Senin (12/10/2020) pukul 05.00 WITA, korban kembali dirudapaksa.

Kali ini dilakukan oleh sang pemilik rumah, berinisial KJ.

Bahkan, usai dirudapaksa oleh KJ, datang dua orang pria berinisial T, dan satunya lagi tidak diketahui identitasnya, yang juga memaksa korban untuk melakukan hubungan badan.

Sehingga sejak Sabtu malam, hingga Minggu pagi, korban tercatat dirudapaksa sebanyak empat kali, dengan jumlah pelaku sebanyak enam orang.

Usai dirudapaksa di rumah KJ, pada Minggu sore, korban kemudian dibawa lagi oleh tersangka Berit, Rudi dan KJ ke Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng.

Ketiga pelaku mulanya berdalih jika motor milik korban diperbaiki di sebuah bengkel yang ada di Desa Alsangker.

Setibanya di desa tersebut, ketiga pelaku rupanya mengenalkan korban kepada tersangka Wawan dan GA.

Malangnya, oleh tersangka GA, korban dirudapaksa di semak-semak.

Sementara, Wawan merudapaksa korban dirumahnya.

Usai dirudapaksa, Wawan kemudian mengajak korban ke sebuah bengkel.

Di bengkel itu, korban dirudapaksa lagi oleh seorang pria yang tidak diketahui identitasnya di bengkel tersebut.

Setelah itu, korban dihubungi oleh temannya berinisial E dan minta untuk dijemput di sebuah tempat.

Setelah dijemput, E rupanya membawa korban ke sebuah rumah, hingga dirudapaksa lagi.

"Selama pergi dari rumah, keluarga korban sudah berusaha melakukan pencarian."

"Hingga akhirnya korban berhasil ditemukan oleh orang tuanya pada hari Selasa (13/10/2020) di Desa Alasangker."

"Korban kemudian diajak pulang dan akhirnya menyampaikan ke orang tuanya bahwa ia telah dirudapaksa oleh sejumlah pria," terang AKBP Sinar.

Menurut AKBP Sinar, para pelaku tidak saling mengenal.

"Mungkin saat pelaku satu melakukan rudapaksa, ada yang melihat, sehingga ikut merudapaksa korban."

"Ada juga dengan modus ingin membantu mengantarkan korban pulang ke rumah."

"Namun, korban malah diajak ke TKP lain untuk dirudapaksa," jawab AKPB Sinar.

Sementara terkait kondisi korban, AKBP Sinar menyebut hingga saat ini korban masih dalam kondisi trauma dan masih diberikan pendampingan oleh psikolog.

"Hasil visum nanti akan kami buka. Yang penting penyidik sekarang sudah yakin bahwa dari hasil penyelidikan dan penyidikan, ada 10 orang tersangka yang terlibat."

"Kasus ini akan kami tangani secara profesional, karena ini tindakan yang sangat keji, dan mencoreng generasi muda."

"Saya juga berharap orang tua betul-betul melakukan pengawasan terhadap anaknya, agar tidak terjadi perbuatan tercela seperti ini," tutupnya. (rtu)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Berawal dari Kehabisan Bensin, Siswi SMP Buleleng Dirudapaksa 10 Orang, Pacar Jadi Pelaku Pertama

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved