Kini Jadi Buah Bibir, Sederet Pernyataan Kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron
Sebelumnya, Macron mengatakan tak akan melarang pencetakan karikatur Nabi Muhammad SAW, yang sempat menimbulkan kontroversi, Kamis (22/10/2020).
Menurut Muhyiddin, Macron harus belajar banyak tentang toleransi beragama kepada Islam.
Dirinya menilai kebebasan tanpa batas dan melawan norma justru akan mengakibatkan kegaduhan dan kekacauan.
"MUI meminta kepada Menlu agar segera memanggil Dubes Prancis untuk Indonesia guna mendapatkan klarifikasi dan penjelasan komprehensif terkait sikap Pernyataan Presiden Emmanuel Macron," tegas Muhyiddin.
Muhyiddin mengatakan masyarakat muslim dunia sangat geram dan menyesalkan sikap Emmanuel Macron. Apalagi pengungkitan kasus Charlie Hebdo di tengah Pandemic Covid-19.
Menurut Muhyiddin Prancis harusnya belajar banyak dari negara Jerman.
Kanselir Jerman Angela Merkel dinilainya cukup dewasa dalam bersikap dan menghargai perbedaan sudut pandang di negara yang heterogen.
"Ternyata pernyataan Macron tentang Islam dan umat Islam sebagai main trigger di banyak kasus kekerasan di dunia, terutama jika umat islam mayoritas"
"Ini sangat berbahaya seakan menyamakan Islam agama kekerasan dan intoleran," kata Muhyiddin.
Padahal, menurut Muhyiddin, pertumbuhan Muslim di kalangan warga Prancis terus bertambah tiap tahunnya.
Menurutnya, muslim Prancis punya andil besar dalam membangun negara tersebut.
"Para pemain sepak bola muslim Prancis telah berkontribusi besar kepada bangsa dan negara Prancis," pungkas Muhyiddin.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul "Ini Pernyataan Kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang Disebut Serang Islam, Dikecam"