Pilkada OKU Timur 2020

Adik dan Iparnya Bertarung di Pilkada OKU Timur, Ini Jawaban Herman Deru Sosok Pilihannya

Kedua calon Bupati yang bakal bertarung, Lanosin Hamzah dan Kolonel Inf Ruslan Taimi merupakan adik kandung dan Ipar Herman Deru

Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: Wawan Perdana
Humas Pemprov Sumsel
Gubernur Sumsel Herman Deru 

"Iya, Saya sangat dekat dan diistimewakan berliau (Herman Deru). Karena saya pernah bilang ke beliau. Apabila ketulusan mengabdi pada OKUT tetap terjaga maka amal beliau tetap terjaga sampai akhirat nanti," katanya.

Lalu tentang persaingan dengan saudara dekat di pilkada 2020. Bagaimana respon pak Gubernur?

"Jadi begini, kalau saya lihat sebagai abang. Tidak pernah melarang jika saudaranya melakukan sosialisasi pencalonan. Itu merupakan keleluasaan bagi kami," katanya.

Selanjutnya, Wawancara pun berlanjut ke Calon Bupati dan Wakil Bupati No 2, Kolonel Inf Ruslan Taimi dan dr Herly Sunawan.

Wawancara diawali pertanyaan seputar keputusan Kolonel Inf Ruslan Taimi untuk maju dalam pilkada OKUT.

Padahal kariernya sudah cukup menjulang tinggi.

"Dari pribadi saya, manakala saya diminta memilih, saya harus memilih. Saya keluaran dari akademi militer tahun 1992. Artinya sudah hampir 24 tahun mengabdi sehingga keluar keinginan mengabdi diluar institusi angkatan darat,"

"Dimana saya mau mengabdi? Tidak lain ditanah kelahiran saya di kabupaten OKUT, saya lahir di BK 1 Tanjung Bulan, menempuh SD, SMP di sana. Orang tua saya kepala desa dua periode waktu itu," katanya.

Lalu perjalanan Kolonel Inf Ruslan Taimi dan dr Herly Sunawan hingga dapat maju dari jalur independen.

Padahal kebanyakan calon memilih jalur partai politik (parpol).

"Saya seorang tentara,TNI itu mencintai rakyat, TNI berasal rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, semua untuk rakyat, lalu kedaulatan berada ditangan rakyat. Rakyat itu orangtua TNI, artinya TNI anaknya rakyat, saya mau maju minta restu dari rakyat," katanya

"Seperti anak minta restu ke orangtua, Alhamdulillah orangtua mendukung anaknya yakni kami berdua untuk maju dalam pilkada OKUT 2020." katanya melanjutkan.

Weny pun bertanya sulitnya mendapat dukungan langsung dari rakyat.

Kolonel Inf Ruslan Taimi pun menjawab singkat.

"Saya kira yang mendapat dukungan rakyat untuk maju itu hanya orang pintar dan cerdas," katanya.

Lalu pertanyaan berlanjut pada pusaran saudara yang terjadi di pilkada OKUT 2020.

"Tentang pilkada OKUT yang semua saudara, ini masih mending hanya dua, mulanya ada tiga. Ketika di politik semua ingin menang, yang lain tak boleh menang. Harus satu. Ada riak politik lah, tapi kita sikapi dengan baik," katanya.

"Situasi politik dalam pilkada kan pertempuran, bertempur itu harus ada musuh. Lawan kita itu musuh kita, kalau kita peluk pelukkan lalu prajuritnya gimana nanti. kita tunjukkan kita militansi, siapapun dia itu musuh kita," tegasnya.

Terakhir, Weny mewawancari langsung Gubernur, Herman Deru di Griya Agung. Orang nomor satu di Sumsel itu langsung diminta memilih antara kedua saudara yang tengah bersaing.

"Jawabannya tidak bisa sepenggal, jadi harus ada cerita dulu. Bahwa setiap warga negara punya hak memilih dan dipilih. Kenapa bisa terjadi saudara maupun kandung maupun ipar ingin ikut dalam pilkada. Itu hal yang wajar," katanya.

Herman Deru kemudian menceritakan bagaimana keluarga besarnya sudah mengedepankan demokrasi.

Sekalipun ayahnya tegas dan disiplin tapi untuk masalah pilihan politik sangat demokratis.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved