Dibuang ke Kolam Buaya, Mayat Wanita Tak Digigit Predator, Kapolres: Kejahatan Tak Ada yang Sempurna
Sebelumnya sesosok mayat berjenis kelamin perempuan ditemukan di tepi kolam Buaya Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Rabu (21/10
TRIBUNSUMSEL.COM- Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning kembali merilis perkembangan kasus dugaan pembunuhan yang jenazah korbannya ditemukan di tepi Kolam Buaya Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Senin (26/10/2020).
Kapolres mengungkapkan jika terduga pelaku pembunuhan berinisial RA (33) telah diamankan di tempat persembunyiannya di Kalimantan Tengah pada Minggu (25/10) kemarin.
Sebelumnya sesosok mayat berjenis kelamin perempuan ditemukan di tepi kolam Buaya Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Rabu (21/10/2020) sore.
Baca juga: Suruh Suami Urus Bayi, Istri Malah Selingkuh dengan Duda, Tangis Histeris Anak saat Ikut Pergoki Ibu
Baca juga: Sejumlah Negara Boikot Produk Prancis, Buntut Panjang Presiden Macron Dukung Kartun Nabi Muhammad
Baca juga: Awalnya Jerawat Berujung di Ruang Operasi, Viral Seorang Perempuan Diduga Terinfeksi Masker Kain
Baca juga: Heboh Bayi Prematur Ditemukan di Bandara, Wanita Ini Mengaku Dipaaksa Buka Pakaian hingga Ketakutan
"Yang bersangkutan sudah kita amankan kemarin Minggu 25 Oktober, di Kasongan, Palangkaraya di bantu degan personel Polres Palangkaraya," jelas Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto, kepada awak media.
Kapolres mengatakan saat mendapat laporan penemuan mayat, timnya langsung melakukan penyelidikan dan menemukan barang bukti berupa kendaraan mobil dan motor korban.
"Kemudian kita maping dan mengetahui jika pelaku ini sedang melakukan perjalanan arah Kalimantan Tengah, setelah kita ketahui kemarin ditangkap di kost-kosan keluarganya di Kasongan dan kita koordinasikan dengan kepolisian setempat untuk meminta bantuan untuk mengamankan yang bersangkutan," jelasnya.
Mantan Kapolres Raja Ampat itu mengungkapkan sejak kemarin pihaknya telah mengirim tim untuk berangkat ke Palangkaraya melalui jalur darat untuk menjemput pelaku.
Baca juga: Dilamar saat Keliling di Udara dan Mahar 1,7 M, Siapa Vieranni? Pekerjaan Calon Suami Terbongkar
Baca juga: Sah, Pemerintah Tak Naikkan Upah Minimum Tahun 2021, Ini Penjelasan Menaker Ida Fauziyah
Baca juga: Sederet Fakta Sosok Eks Bupati Talaud Sri Wahyumi yang Kini Dipenjara, Hobi hingga Aksi Kontroversi
Baca juga: Rizieq Shihab : Insya Allah Kalau Tak Ada Halangan, Saya dan Sekeluarga akan Kembali ke Tanah Air
"Mudah-mudahan malam ini bisa sampai di Berau dan kita akan rilis secara resmi, dan dalam penangkapan terduga pelaku kita juga dibantu Polres Palangkaraya juga tim Jatanras Polda Kaltim," tuturnya.
Terkait motif sendiri, Kapolres mengungkapkan dugaan sementara yakni yang bersangkutan merasa terancam karena korban mengancam akan dilaporkan ke keluarga korban karena telah melakukan hubungan badan.
"Pelaku merasa resah kemudian pelaku menghabisi nyawa korban dengan menjerat menggunakan tali yang telah disiapkan pelaku. Dan antara pelaku dan korban sudah kenal sebelumnya dan lokasi pembunuhannya juga dilakukan tidak jauh dari TKP," tuturnya.
Terkait kabar yang beredar jika korban dibunuh karena minta pertanggungjawaban karena hamil, Kapolres Berau itu mengaku masih menunggu hasil dari pemeriksaan forensik yang akan disampaikan besok, Selasa (27/10/2020).
Tangan dan Mulut di Lakban
Mengutip Kompas.com, Jasad Fransiska ditemukan di bekas kandang buaya, Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayar, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Jasad Fransiska ditemukan dalam kondisi tangan dan mulut tertutup lakban.
"Yang bersangkutan ditemukan dengan keadaan tangan terikat lakban, mulut juga diikat lakban," kata Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto saat diwawancarai Kompas TV, Sabtu (24/10/2020).