Berita Bisnis
Sempat Terpuruk di Awal Pandemi, Pelaku Usaha Pariwisata Sumsel Bangkit, Langkah Ini yang Dilakukan
Kita tetap optimis pariwisata ini akan kembali bangkit bahkan booming setelah wabah pandemi berakhir
Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Bukan hal mudah bagi pengusaha bisnis biro perjalanan atau tour and travel untuk tetap eksis dan bertahan di masa pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, sektor pariwisata cukup terpuruk pada masa pandemi ini. Tidak ada orang yang bepergian berarti tidak ada perjalanan.
Namun, kondisi ini bukan berarti pelaku bisnis pariwisata menyerah melainkan mereka justru tertantang untuk tetap eksis.
Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel (Asita) Sumatera Selatan Anton Wahyudi SE menuturkan saat ini ada sekitar 102 pelaku usaha bisnis tur dan travel di Sumsel yang tergabung di Asita. Sedangkan secara nasional Asita memiliki 7.000 anggota.
Diakui Anton memang sejak Februari ketika diumumkannya Pandemi maka tren perjalanan wisata mulai turun. Bahkan pada Maret hingga Juni 2020 lalu menjadi masa-masa tersulit bagi pelaku bisnis pariwisata.
Sebagai perbandingan kata Anton, untuk penerbangan yang sebelum Pandemi ada sekira 60 dalam sehari dari dan ke Sumsel maka saat pandemi hanya ada 5-6 penerbangan per hari. Otomatis tidak ada perjalanan.
Bisnis hotel dan penginapan pun mengalami kondisi tidak jauh berbeda. Tidak ada tamu yang menginap.
"Saat masa-masa sulit itu apa yang kami adalah berusaha agar kami tetap bertahan hidup. Kita melakukan diversifikasi usaha," kata Anton kepada Tribun, Sabtu (24/10/2020).
Sebagian pelaku usaha bisnis perjalanan kata Anton mencoba beralih bidang usaha.
"Ada yang menjadi jual alat kesehatan masker, hand sanitizer, bisnis kuliner berjualan kerupuk, pempek untuk mempertahankan bagaimana tetap eksis, baju, jamu untuk jaga imun," kata Anton lebih lanjut.
Lanjut Anton, sejak konsep New Normal atau kebiasaan baru dikenalkan Juli lalu maka bisnis pariwisata di Sumsel pun kembali mulai berdenyut.
Sejalan hal tersebut maka sejumlah langkah dilakukan pelaku usaha yang dilakukan bersama asosiasi. Di antaranya upgrade SDM melalui rangkaian pelatihan online. Para pelaku usaha pariwisata dibekali pengetahuan untuk menjual pariwisata dalam konsep normal baru yang tetap menerapkan protokol tetap (protap) protokol kesehatan (prokes).
Tidak hanya itu sejumlah pelaku usaha perjalanan pariwisata pun mulai kembali mempromosikan dan menjual paket perjalanan wisata secara virtual.
"Sembari menunggu Covid ini berlalu, kami juga mempromosikan tur digital sejumlah objek wisata di Sumsel. Bersama Dinas Pariwisata (Kota Palembang) kami pernah membuat paket virtual tur Lawang Burotan dan TPKS (Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya) secara virtual," kata Anton lebih lanjut.
Bahkan kata Anton, agenda besar tengah dipersiapkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asita. Jelang perayaan Ulang Tahun ke-50 Tahun Asia yang diperingati awal Januari 2021 mendatang rangkaian kegiatan akan digelar.