Tambang Batubara Ilegal Tanjung Lalang
Korban Longsor Tambang Batu Bara Ilegal Tanjug Lalang Muaraenim Terkubur 8 Meter
Pada saat kejadian tersebut mereka ini posisinya saling berdekatan, tanah longsor dari sebelah kanan itu kemungkinan menyebabkan para korban berkumpul
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tanah longsor yang terjadi di tambang batubara di Desa Penyandingan Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan menyebabkan 11 orang tewas.
Kejadian yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia tersebut terjadi pada Rabu (22/10/2020) sekira pukul 15.30 WIB.
Pada saat kejadian diketahui 11 orang tersebut sedang melalukan pembuatan jalan di lokasi penambangan batubara tersebut.
Secara tiba-tiba tanah di tebing sebelah kanan jalan tersebut longsor dan menimbun para pekerja yang sedang berada di lokasi tersebut.
Pada saat kejadian, setidaknya ada 14 orang yang berada di lokasi tambang tersebut. Beruntungnya tiga diantaranya berhasil selamat dan saat ini sedang berada di Polres Muaraenim untuk dilakukan pemeriksaan.
Sementara itu dari informasi yang didapat, 11 orang penambang yang tewas akibat longsor tersebut semuanya berada saling berdekatan.
"Pada saat kejadian tersebut mereka ini posisinya saling berdekatan, tanah longsor dari sebelah kanan itu kemungkinan menyebabkan para korban berkumpul karena himpitan tanah," kata Kapolsek Tanjung Agung, AKP Faisal P. Manalu, Kamis (22/10/2020).
Terlebih lagi dikatakannya, pada saat terjadinya longsor, 11 korban yang posisinya tertimbun longsor itu tertimbun hingga kedalaman delapan meter.
"Kita lakukan evakuasi menggunakan alat berat sehingga evakuasi berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan," lanjutnya.
Kapolsek Tanjung Agung sendiri memastikan untuk para korban semuanya telah dilakukan evakuasi dan tidak ada lagi korban yang tertinggal di dalam longsoran tersebut.
"Semuanya total 14 orang, 11 korban yang terkubur semuanya telah kita evakuasi dan dibawa ke Puskesmas, sementara itu saat ini korban sudah dibawa kerumah duka masing-masing," kata Faisal.
