FAKTA Ambulans Ditembaki Polisi saat Demo Tolak Cipta Kerja, Ngeri saat Isi Dibongkar oleh Petugas
Sejumlah kendaraan bahkan terlihat mempersiapkan alat seperti batu untuk massa rusuh saat demonstrasi kemarin.
Ambulans itu kemudian tancap gas untuk menghindari tembakan gas air mata.
”Ada dugaan ambulans tersebut bukan untuk kesehatan, tapi untuk mengirim logistik dan indikasi batu untuk para pedemo," kata Yusri.
Ia menjelaskan, penangkapan ambulans itu bermula ketika polisi memeriksa tiga rangkaian kendaraan yang melintas di lokasi itu, yakni sepeda motor dan dua ambulans.
Saat dilakukan razia, dua rangkaian awal, mulai sepeda motor hingga ambulans pertama berhenti dan bersedia diperiksa oleh petugas.
Namun ambulans yang berada pada rangkaian terakhir mencoba melarikan diri saat hendak diperiksa.
"Rangkaian ketiga, yakni satu ambulans, pada saat diberhentikan mencoba melarikan diri. Kita ketahui ada empat orang di ambulans itu dan coba melarikan diri dengan mundur dan nyaris menabrak petugas," terang Yusri.
Yusri menambahkan, ambulans tersebut dua kali memacu kecepatan tinggi untuk melarikan diri dan sempat hampir menabrak petugas keamanan yang mencoba memeriksa ambulans tersebut.
"Ambulans itu mundur, terus diberhentikan lagi. Berhenti sejenak dan tiba-tiba maju lagi, hampir menabrak petugas. Ini masih didalami oleh petugas penyidik," ujar Yusri.
Saat ambulans tersebut kabur dari kejaran petugas, seorang penumpang berinisial N melompat keluar. N pun diamankan petugas.
Kemudian, polisi melakukan pencarian terhadap ambulans tersebut.
Tak lama kemudian, ambulans beserta tiga penumpangnya bisa diamankan.
"Malam kita temukan ambulans dan orangnya di Taman Ismail Marzuki. Kita amankan sekarang ke Polda, yang 1 loncat dan sisanya 3. Jadi ada 4 (orang diamankan)," kata Yusri.
Polisi pun menginterogasi para penumpang itu untuk penyelidikan lebih lanjut.
Penumpang yang berinisial N itu kemudian mengaku bahwa ambulans itu bukan untuk keperluan medis.
Saat ini empat orang penumpang ambulans tersebut masih menjalani proses pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Namun, Yusri belum mengungkapkan keterkaitan empat orang tersebut dalam kelompok atau ormas tertentu.