Ternyata Orang yang Sembuh Dari Covid-19 Tak Aman, Jika Kembali Tertular Bakal Jauh Lebih Berbahaya
Ternyata Orang yang Sembuh Dari Covid-19 Tak Aman, Jika Kembali Tertular Bakal Jauh Lebih Berbahaya
Berita pria terinfeksi kedua kalinya ini juga dibenarkan dengan data perbandingan kode genetik virus yang diambil selama setiap gejala dirasakan.
Hasilnya, kode itu berbeda.
"Penemuan kami menandakan, infeksi sebelumnya belum tentu melindungi (korban) dari infeksi di masa depan," kata Dr Mark Pandori, dari University of Nevada.
"Kemungkinan infeksi ulang dapat memiliki implikasi signifikan bagi pemahaman kita tentang kekebalan Covid-19," tambahnya.
Dia mengatakan, orang yang telah pulih harus terus mengikuti pedoman seputar jaga jarak, masker, dan cuci tangan.
Para ilmuwan mencari tahu tentang kekebalan terhadap virus corona
Lebih lanjut, para ilmuwan terus bergulat dengan masalah pelik tentang virus corona dan kekebalan.
Apakah setiap orang menjadi kebal?
Bahkan orang dengan gejala yang sangat ringan?
Berapa lama perlindungan bertahan?
BBC menyebut, pertanyaan tersebut merupakan kunci penting untuk memahami bagaimana virus akan mempengaruhi kehidupan dalam jangka panjang dan mungkin berimplikasi pada vaksin serta gagasan seperti kekebalan kawanan.
Sejauh ini, infeksi ulang tampaknya jarang terjadi, hanya ada beberapa contoh dari lebih dari 38 juta kasus yang dikonfirmasi.
Gelombang kedua Covid-19 diasumsikan para ahli akan lebih ringan. Sebab tubuh akan belajar melawan virus untuk pertama kalinya.
Namun, untuk kasus pria itu, masih belum jelas mengapa dia sakit parah untuk kedua kalinya.
Satu gagasan adalah dia mungkin telah terpapar pada dosis awal virus yang lebih besar.