Media China Ikut Beritakan Soal Demo UU Cipta Kerja
media asal China memberitakan bahwa Habib Rizieq menyerukan agar massa yang menolak UU Cipta Kerja untuk melengeserkan Presiden Jokowi.
TRIBUNSUMSEL.COM - South China Morning Post (SCMP), media asal China memberitakan bahwa Habib Rizieq menyerukan agar massa yang menolak UU Cipta Kerja untuk melengeserkan Presiden Jokowi.
Dalam pemberitaanya, ia menuliskan bahwa seorang ulama Muslim di pengasingan Indonesia telah meminta para pengikutnya untuk mengepung istana presiden Jakarta pada Selasa sore.
Hal itu untuk menggulingkan Presiden Joko Widodo, ketika demonstrasi besar-besaran menentang undang-undang baru tentang penciptaan lapangan kerja memasuki minggu kedua mereka.
Tagar #UmmahUniteToRejectOmnibusLaw, yang berarti komunitas Muslim bersatu untuk menolak Omnibus Law, menjadi tren di Twitter di Indonesia pada hari Selasa ketika ribuan orang berkumpul di Jakarta untuk melakukan protes
Undang-undang kontroversial, yang berisi reformasi dalam RUU “Omnibus” yang mengubah lebih dari 70 undang-undang yang ada, ditujukan untuk memotong birokrasi dan meningkatkan investasi untuk menciptakan lapangan kerja.
Tetapi para pekerja yang memprotes mengatakan itu merusak undang-undang ketenagakerjaan yang ada, mengurangi pendapatan mereka dan melemahkan perlindungan lingkungan.
Puluhan ribu orang turun ke jalan di seluruh negeri pekan lalu di tengah kekhawatiran aksi unjuk rasa dapat memperburuk wabah virus corona di Indonesia.
Pada hari Selasa, jalan-jalan di Jakarta yang biasanya tersumbat hampir kosong dari mobil, kedutaan ditutup dan banyak bisnis ditutup karena beberapa kelompok Muslim mengumumkan mereka akan menggelar protes.
Mengibarkan bendera hitam bertuliskan deklarasi iman Islam, beberapa ribu demonstran, banyak yang mengenakan jubah Islam putih, memenuhi jalan raya utama.
Para pengunjuk rasa meneriakkan “Tuhan itu Agung” dan “Kami berdiri bersama para pekerja” di dekat jalan yang diblokir.
Sumber keamanan senior mengatakan pada This Week In Asia bahwa seruan ulama Habib Rizieq Shihab, yang telah tinggal di pengasingan di Arab Saudi selama beberapa tahun, tidak sebesar perhatian "elemen terlatih" anonim yang menyusup ke protes.
“Demonstrasi mahasiswa dan pekerja baik-baik saja, tidak ada masalah dengan itu… mereka sudah diantisipasi oleh polisi,” kata sumber keamanan yang tidak mau disebutkan namanya itu.
“Masalahnya adalah elemen terlatih yang tidak diketahui yang menyusup ke dalam protes dan kemungkinan memicu kekerasan yang mungkin sulit dikendalikan karena mereka tampaknya tidak memiliki pemimpin yang bisa mengendalikan mereka.”
Rizieq adalah pemimpin Front Pembela Islam (FPI), sebuah kelompok ekstremis yang terlibat dalam berbagai tindakan pelecehan, intimidasi dan kekerasan massa terhadap agama minoritas, menurut Human Rights Watch (HRW).
Pada Selasa, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto mengklaim demonstrasi dikendalikan dari luar negeri.