Demo Lanjutan Menolak UU Omnibus Law
Kapolsek IB I Palembang, Kompol Yenni Diarty: "Enjoy Bekerja Mengamankan Unjuk Rasa"
Selaku aparat hukum, untuk memberikan pengamanan itu sudah jadi tugas saya. Selain itu, untuk mengamankan fasilitas negara dan umum.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebanyak aparat kepolisian yang melakukan pengamanan aksi, ada seorang Polwan yang memang menjadi wilayahnya jadi tempat berkumpulnya aksi.
Kapolsek IB I Palemban Kompol Yenni Diarty terlihat mondar mandir untuk memantau perkembangan demi perkembangan jalannya aksi. Meski seorang perempuan dan juga seorang ibu, Kompol Yenni tak kalah dengan polisi laki-laki.
Ditemui di lokasi unjuk rasa, meski awalnya sempat menolak untuk berbagi pengalaman selama pengamanan aksi demo akhirnya ia mau untuk bercerita.
Menurutnya, jabatan amanah yang harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik-sebaiknya. Terlebih dirinya sebagai seorang polisi yang menjadi Pengayom, Pelindung dan pelayan masyarakat harus tetap bisa memberikan layanan yang baik dan humanis kepada masyarakat.
"Bekerja itu harus Ikhlas, tulus dan penuh rasa syukur. Bukan jadi beban untuk memberikan keamanan. Makanya jadi enjoy ketika bekerja apalagi saat mengamankan unjuk rasa," katanya dengan wajah yang terlihat lelah, Senin (12/10/2020).
Lanjut, manusiawi bila polisi juga mengalami kelelahan. Akan tetapi, apa yang sudah menjadi tugas polisi harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Ia juga mengungkapkan, selama beberapa hari adanya aksi demo menjadi tanggung jawab di wilayahnya agar masyarakat di wilayah hukumnya tetap merasa aman.
Terlepas dari itu, menurutnya ia merasa senang turun di lapangan dan bisa berkenalan dengan banyak mahasiswa. Tahu apa yang diharapkan mahasiswa dengan tuntutan yang diajukan kepada pemerintah. Karena, prinsipnya mahasiswa juga memilik tujuan yang mulia untuk masyarakat.
"Selaku aparat hukum, untuk memberikan pengamanan itu sudah jadi tugas saya. Selain itu, untuk mengamankan fasilitas negara dan umum. Silakan lakukan unras dengan baik dan humanis, tidak melanggar hukum. Karena menyampaikan aspirasi, tidak harus dengan melawan hukum," katanya.
Ketika disinggung mengenai takut hitam ketika turun di lapangan dan berjemur di bawah teriknya matahari, menurutnya itu bukanlah menjadi masalah. Tugas yang menjadi tujuan utama untuk memberikan keamanan kepada masyarakat.
"Saya tidak kulit jadi hitam. Terpenting tugas bisa terlaksana dan tidak ada yang luka baik mahasiswa dan juga aparat. Itu sudah jadi kebahagiaan tersendiri," pungkasnya.