Breaking News

Seorang Dosen di Makassar Dipukuli Anggota Polri Saat Jaga Demo : 15 Aparat Injak dan Pukuli Saya

Seorang dosen mengaku tubuhnya diinjak dan dipukul oleh polisi yang sedang melakukan pengamanan saat demo.

net/google
Ilustrasi. 

Menurut AM, ada sekitar 15 aparat yang melakukan pengeroyokan terhadap dirinya.

Saat dia diseret ke mobil polisi, dia kembali mengalami pemukulan.

Dia diinjak dan dipukul lalu terjatuh.

Saat bangun, dia kembali dipukul hingga 3 kali.

"Sampai saya dihantam seingat saya dengan tameng di bagian kepala saya ini ada lebam bagian biru. Seingat saya ini dihantam pakai tameng," kata AM.

Hal yang paling disesalkan AM, saat ada pimpinan aparat yang menyarankan untuk tidak memukul, anggotanya justru melanjutkan pemukulan itu saat pimpinannya itu pergi.

AM mengaku kembali dipukul di bagian kepala saat sudah di atas mobil. Padahal saat itu sudah ada polisi yang bilang bahwa AM adalah dosen.

Namun beberapa aparat malah melontarkan kata-kata kasar dalam bahasa Makassar.

"Itu yang saya tidak terima. Saya bahkan malam itu mengira itu ajal saya. Saya dengan tubuh kecil seperti ini dihantam, dipukul lebih kurang 15 orang dengan cara membabi buta," kata AM.

AM pun sempat dibawa ke Polrestabes untuk diperiksa.

Setelah pemeriksaan selama 1x24 jam, dia dipulangkan karena tidak terbukti menjadi bagian dari massa aksi yang bentrok dengan aparat kepolisian.

Kepala Bidang Humas Polda Sulsel belum merespons pertanyaan yang diajukan wartawan.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo belum membalas pesan singkat yang dikirim oleh wartawan Kompas.com.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dikira Pedemo, Dosen di Makassar Diduga Dianiaya Polisi hingga Babak Belur", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2020/10/11/22014621/dikira-pedemo-dosen-di-makassar-diduga-dianiaya-polisi-hingga-babak-belur?page=all#page2

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved