Dulu Viral Jual Ginjal Rp 400 Juta untuk Lunasi Utang, Kini Jadi Anggota DPRD & Bagi Uang ke Pendemo
Tak membiarkan para pendemo pulang dengan tangan hampa, Candra Saputra dan Shinanta Previta membagikan uang kepada ratusan buruh tersebut.
"Kami berpesan kepada mereka untuk tetap tabah, sabar dalam menghadapi cobaan dan tak lupa untuk hati-hati saat perjalanan menuju ke rumah masing masing," tandasnya.
Sementara itu salah seorang karyawan PT.Pajitex yang di PHK, Isa Hanafi mengatakan, ia sangat berterimakasih kepada Candra Saputra lantaran telah meringankan beban para karyawan yang telah di PHK.
"Terimakasih sekali, salam hormat kami kepada pak Candra dan keluarga. Semoga sehat selalu dan panjang umur, diberi rezeki yang berlimpah dan bermanfaat," katanya.
Sedangkan perwakilan PT Pajitex, Susilo menjelaskan kondisi pandemi Covid-19 yang membuat perusahaannya semakin sulit.
''Hasil ini nanti kami sampaikan ke pimpinan yang ada di Surabaya dan sepertinya keputusan melakukan PHK sulit dihindari untuk mempertahankan kondisi perusahaan yang ada. Sebab masih ada banyak karyawan yang harus kita pekerjakan,'' katanya.
Setelah semua perwakilan menyampaikan pendapatnya, Kholis Jazuli Ketua Komisi IV kemudian mengambil keputusan, bahwa perusahaan sarung yang berada di Desa Watussalam tidak sedang dalam kondisi merugi.
Sebab, mereka masih bisa membangun sebuah gedung atau lainnya untuk kepentingan perusahaan. Kemudian Komisi IV merekomendasikan kepada PT Pajitex agar tidak melakukan PHK terhadap karyawannya.

Kami juga merekomendasikan kepada DPMTSP Naker dan pengawasnya menindaklanjuti permasalahan ini sampai selesai,'' tegasnya.
Terpisah, Kepala DPMTSP Naker Kabupaten Pekalongan, Edy Haryanto membenarkan apabila PT Pajitex kini masih dalam proses membangun salah satu gedung.
Sebab pihaknya juga telah dimintai izin dalam rangka pembangunan tersebut.
"Untuk itu, terkait PHK yang dilakukan perusahaan tersebut terhadap 257 karyawannya yang berada di bagian shuttle supaya ditinjau kembali," katanya.
Sosok Candra Saputra dan Shinanta Previta
Nama Candra Saputra (31), warga Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pernah menjadi buah bibir masyarakat pada tahun 2014 silam.
Saat itu ia gagal dalam pemilihan calon legislatif (caleg) Dapil 4 Kabupaten Pekalongan dari Partai Demokrat.
Bahkan ia berniat menjual ginjalnya karena terlilit utang hingga Rp 400 juta lebih untuk modal kampanye.