Risma Amuki Demonstran yang Ditangkap Polisi: Tega Sekali Kamu, Saya Setengah Mati Bangun Kota Ini

Kalimat itu keluar kala Risma bertemu dengan demonstran yang telah ditangkap polisi, Risma sempat memarahi mereka.

Editor: Weni Wahyuny
Surya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memarahi sejumlah pelaku demo yang diamankan polisi, Kamis malam (8/10/2020). (surya.co.id/yusron naufal putra) 

TRIBUNSUMSEL.COM - "Tega sekali kamu, saya setengah mati bangun kota ini, kamu yang hancurin," itulah penggalan kalimat yang keluar dari mulut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis (8/10/2020) malam.

Kalimat itu keluar kala Risma bertemu dengan demonstran yang telah ditangkap polisi, Risma sempat memarahi mereka.

Risma 'ngamuk' setelah aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di kotanya berakhir ricuh.

Komentar Pedas Fahri Hamzah Sentil Soal Demo Ricuh Tolak UU Cipta Kerja, Respon Pernyataan Mahfud MD

Aksi Heroik Mahasiswa Terekam CCTV Selamatkan Polisi saat Dikepung Massa : Bapak Polisinya Selamat

Kabar Duka dari DPR, Anggota Komisi XI Fraksi Gerindra Soepriyatno Meninggal Karena Covid-19

Warga luar Surabaya

Risma juga menanyakan asal daerah mereka.

Ternyata ada beberapa demonstran yang berasal dari luar Kota Surabaya.

Ada yang mengaku dari Lamongan dan Madiun.

Politikus PDI-P itu semakin marah ketika mengetahui para demonstran berasal dari luar daerah namun merusak kotanya.

Dia juga menanyakan motif demonstran sampai melakukan unjuk rasa.

"Kamu tahu apa itu UU Omnibus Law?", tanya Risma.

"Tahu bu, undang-undang, tapi saya enggak hafal," jawab pemuda tersebut.

Ridwan Kamil Tanya Paham Isinya di Instagram, Annisa Pohan malah Diserang Gegara Komentar Ini

Disebut Preman Kampus, Sosok Nabila Syadza Mahasiswi yang Orasi Pancasalah di Demo UU Cipta Kerja

Punguti sampah demonstran

Wali Kota Risma punguti sampah sisa demo omnibus law di Jalan Gubernur Suryo Surabaya Kamis (8/10/2020) malam.
Wali Kota Risma punguti sampah sisa demo omnibus law di Jalan Gubernur Suryo Surabaya Kamis (8/10/2020) malam. (KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL)

Setelah memarahi demonstran, Risma beserta jajarannya turun ke jalan untuk membersihkan sampah dari aksi unjuk rasa.

Tampak Risma mengenakan helm hitam lengkap dengan masker.

Dia memunguti batu dan sampah dari Jalan Gubernur Suryo sampai pertigaan Jalan Tunjungan.

Selama dilakukan pembersihan, akses jalan ditutup.

Demo jebol pagar

Polisi bubarkan paksa aksi tolak UU Omnibus Law di depan gedung negara Grahadi Surabaya, Kamis (8/10/2020).
Polisi bubarkan paksa aksi tolak UU Omnibus Law di depan gedung negara Grahadi Surabaya, Kamis (8/10/2020). (KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL)

Sebelumnya, sekelompok massa menggelar aksi demonstrasi menolak omnibus law UU Cipta Kerja di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (8/10/2020) sore.

Demo berakhir ricuh dengan sejumlah tindak perusakan terhadap fasilitas umum.

Massa menjebol pagar sisi selatan hingga merusak penerangan jalan.

Akibatnya, polisi terpaksa membubarkan massa dengan tembakan gas air mata.

Massa pun membalas dengan melempari batu, botol minuman hingga besi.

Polisi mengamankan puluhan orang dalam insiden tersebut.

Aksi Heroik Mahasiswa di Bandung

Berita lainya terkait demo tolak UU Cipta Kerja terjadi di Bandung.

Aksi heroik sejumlah pemuda terekam CCTV saat sedang menyelamatkan seorang polisi yang sedang dikepung massa.

Kala itu suasana aksi unjuk rasa mencekam.

Aksi itu terjadi saat unjuk rasa penolakan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja di Bandung, Kamis (8/10/2020).

Sebelumnya, massa melempari polisi di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (8/10/2020).

Di simpang Jalan Sentot-Alibrasyah-Surapati, seorang polisi lalu lintas yang mengendarai sepeda motor berpapasan dengan massa yang berlarian dan mereka langsung mengepungnya hingga nyaris diamuk massa.

 Ridwan Kamil Tanya Paham Isinya di Instagram, Annisa Pohan malah Diserang Gegara Komentar Ini

 Disebut Preman Kampus, Sosok Nabila Syadza Mahasiswi yang Orasi Pancasalah di Demo UU Cipta Kerja

Aksi mencekam itu terekam CCTV ATCS, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung.

Dari video CCTV yang diterima Tribun Jabar, kejadian itu terjadi pukul 17.11.

Tampak seorang polisi di pertigaan jalan dengan mengendarai motor.

Tiba-tiba, ada massa mengerubungi si polisi lalu lintas itu.

Tampak ada sebagian dari massa berusaha mendekati polisi dan diduga hendak menganiaya.

 Kabar Duka dari DPR, Anggota Komisi XI Fraksi Gerindra Soepriyatno Meninggal Karena Covid-19

Namun, ada beberapa orang yang, salah satunya pria diduga mahasiswa mengenakan jaket mirip jas almamater warna krem berusaha menghalangi sebagian massa yang hendak menganiaya polisi.

Polisi tampak berjibaku membangunkan motornya yang terjatuh.

Di sela berjibaku itulah massa tampak hendak mengeroyok si polisi, namun dihalangi. ‎

Ada juga pria lainnya berjaket oranye dan pria memakai helm melakukan hal yang sama, yakni mencegah massa mengeroyok polisi.

Tiga pria itu dan sebagian pria lainnya‎ berusaha membuka membuka jalan agar si polisi bisa keluar dari kerumunan massa.

Akhirnya, polisi itu bisa keluar dari kerumunan massa kemudian pergi meninggalkan lokasi pertigaan jalan tersebut.

Saat dikonfirmasi via ponselnya, petugas ATCS Dishub Kota Bandung‎, Aga, membenarkan kejadian tersebut.

"Kejadiannya memang ada dan terpantau CCTV ATCS. Bapak polisinya selamat," kata dia.

(TribunJabar.id/Mega Nugraha)

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: David Oliver Purba, Robertus Belarminus)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengamuk dan Sebut Kotanya Dihancurkan, Risma Temukan Ada Demonstran dari Lamongan hingga Madiun"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved