Demo Lanjutan Menolak UU Omnibus Law
Diguyur Hujan Deras, "Jangan Mundur Kawan-kawan," Teriak Pengunjukrasa di DPRD Sumsel
Jangan mundur kawan-kawan, hujan ini belum apa-apa dibandingkan semangat kita
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG - Suasana haru menyelimuti aksi hari ketiga menolak disahkannya Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja di Palembang, Jumat (9/10/2020)
Tepatnya ketika disela-sela aksi, turun hujan yang cukup deras mengguyur Kota Palembang.
Namun hal itu sama sekali tidak menyurutkan semangat dari ribuan massa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sumsel.
"Jangan mundur kawan-kawan, hujan ini belum apa-apa dibandingkan semangat kita," teriak salah seorang koordinator aksi.
Tampak sebagian besar massa lebih memilih untuk tak bergeming dari posisinya berdiri meski diguyur hujan deras.
Untuk memacu semangat, berbagai lagu-lagu nasional yang melambangkan semangat perjuangan para pahlawan terus dilantunkan oleh massa yang menggelar aksi.
Sementara itu, diawal aksi sempat terjadi ketegangan pendemo dengan aparat kepolisan.
Tepatnya saat Kaporestabes Palembang Kombes Pol Anom Setyadji memerintahkan anggotanya mengambil ban yang dibawa oleh mahasiswa.
"Tapi itu adalah simbol dari kami. Simbol kami menyuarakan aspirasi," ujar salah seorang koordinator aksi dengan suara lantang.
Namun Kaporestabes Palembang, tetap pada keputusannya.
Menurut Anom dengan adanya ban di sela aksi dapat berpotensi terjadi keributan yang dapat melanggar ketertiban umum.
"Boleh demo, tapi tidak boleh melanggar ketertiban umum. Polisi tidak akan toleransi dengan pelanggar ketertiban umum," tegasnya.
Meski tanpa adanya ban, aksi massa masih tetap berlanjut.
Hingga berita ini diturunkan, guyuran hujan deras masih mengguyur wilayah kota Palembang dan sekitarnya.