Demo di DPRD Sumsel Ricuh
Pelaku Pengerusakan Dua Mobil Polisi Saat Kericuhan Demo di DPRD Sumsel Ditangkap
Pelaku Pengerusakan Dua Mobil Polisi Saat Kericuhan Demo di DPRD Sumsel Ditangkap
Penulis: Shinta Dwi Anggraini |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dua pemuda diamankan aparat kepolisan saat bentrok yang terjadi pada aksi demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja di halaman gedung DPRD Provinsi Sumsel, Kamis (8/10/2020).
"Ada dua yang diamankan karena melakukan pengerusakan fasilitas negara yakni mobil kepolisan," ujar Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji.
Hingga saat ini dilakukan pendalaman terkait identitas dua pemuda yang diamankan tersebut.
"Apakah dia mahasiswa atau tidak, masih kita selidiki dan akan diungkap saat rilis nanti," ujarnya.
Diketahui, aksi menolak Omnibus Law Cipta Kerja yang diikuti ribuan massa dari berbagai aliansi meliputi mahasiswa, buruh, aktivis hingga petani, diwarnai bentrok.
Anom mengatakan, ketegangan terjadi lantaran adanya pecah suara dari para pendemo.
"Keributan itu karena saat orasi, ada mahasiswa yang tidak setuju apa yang disampaikan, sehingga terjadi keributan antar mereka sendiri. Untuk itu polisi harus bisa memastikan dua kelompok tersebut tidak terjadi keributan. Makanya tadi kami tertibkan dan kami dorong agar tidak memperburuk situasi," ujarnya.
"Sejauh ini tidak ada laporan korban luka, baik dari aparat kepolisan ataupun pendemo," kata Anom.
Sebelumnya, aparat kepolisan juga sudah mengamankan sejumlah pemuda yang mayoritas pelajar sejak hari pertama aksi menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja di gelar di Palembang.
Pada sampai hari kedua, setidaknya sudah ada 360 pemuda yang berhasil diamankan.
"Dari chat di handphone mereka, memang sudah ada rencana rusuh pada aksi demo. Untuk itu,
kami sudah berkoordinasi dengan dinas pendidikan (Diknas) kota untuk menertibkan siswanya.
Disini peran orang tua juga penting untuk mengingatkan anak-anaknya agar tidak memicu keributan. Dimana seharusnya mereka belajar secara daring di rumah selama masa pandemi ini. Bukannya sibuk mencari keributan," ujarnya.
Atas ketegangan yang sempat terjadi, aparat kepolisan hingga saat ini masih melakukan pengamanan di seputar gedung DPRD Provinsi Sumsel.
"Kami harus memastikan bahwa kondisi kota Palembang dapat kembali kondusif. Untuk itu kami masih mengamankan sejumlah titik lokasi termasuk gedung DPRD," ujarnya.
Sementara itu, ketegangan baru dapat dikendalikan setelah aliansi mahasiswa Sumsel yang berunjuk rasa, sepakat dengan perwakilan DPRD Sumsel melalui Sekwan, Ramadhan S Basyeban dan Tenaga Ahli DPRD Sumsel Yulizar Dinoto.