Melanie Subono Sebut Kita Dijajah Negara Sendiri, DPR Pengkhianat Rakyat Sahkan UU Cipta Kerja
Semoga semua orang tidur ber-AC diruang dengan kasur besar yang besok sarapan sudah siap lengkap tersedia dimeja, masuk kerja telat pun tetap terima
"Tapi ya kayak orang patah hati tahu gak sih, Gue udah gak bisa komen apa-apa lagi pada dasarnya," sambungnya.
Melanie Subono pun menilai masyarakat bisa menilai sendiri jika menilik keberpihakan pemerintah.
Terlebih pengesahan Omnibus Law ini disahkan secara diam-diam.
"Sudah terbukti berarti orangnya seperti apa. Sekala prioritasnya sudah terbukti apa yang di atas apa yang di bawah. Dan lagi lagi dilakukan dengan sembunyi-sembunyi," tuturnya
"Kalau melakukan sesuatu yang jelas sangat open. Kalau sembunyi-sembunyi ya begitu dikira-kita aja sendiri," tambahnya.
Melanie sendiri menolak UU Cipta Kerja tersebut. Karena menurutnya, tanpa ini pun masyarakat bawah sudah cukup kesulitan.

Selain memang alasan historis juga para pahlawan yang berjuang melawan penjajah.
"Kenapa perlu bersuara? Karena kita setengah mati punya pahlawan dulu yang pengin membebaskan kita dari penjajah. Kok kita dijajah bangsa sendiri kita mau diem?" tegasnya
"Masyarakat tanpa diketok palu aja udah serba susah dengan ada pandemi segala macem. Yang keimbas tuh masyarakat bawah bukan mereka yang ada AC dan tidur enak," imbuhnya.
Diketahui bersama DPR telah mengesahkan RUU Cipta Kerja menjadi Undang-Undang pada Senin (5/10/2020).
Pengesahan UU Cipta Kerja Omnibus Law dilakukan dalam Rapat Paripurna ke-7 masa persidangan I 2020-2021.
Pengesahan UU Cipta Kerja Omnibus Law mendapat banyak sekali penolakan dari berbagi elemen masyarakat.
UU Cipta Kerja Omnibus Law dinilai membawa dampak buruk bagi tenaga kerja
Apa Dampak UU Cipta Kerja OImnibus Law bagi buruh ?
Simak penjelasannya berikut ini seperti TribunnewsBogor.com melansir dari Kompas.com.