Kapusdiktan Kagum dan Beri Apresiasi Teaching Factory SMK PP Negeri Sembawa
Program tefa merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah ada yaitu Competency Based Training (CBT) dan Production Based Training (PBT)
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG–Kepala Pusat Pendidikan Kementerian Pertanian (Kapusdiktan) Dr Idha Widi Arsanti bersama staf melakukan kunjungan kerja ke SMK PP Negeri Sembawa.
Kunjungan itu bertujuan menilik kesiapan SMK PP dalam menghadapi visitasi online (2/10/2020) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud untuk bertasformasi menjadi Polbangtan Sembawa.
Kendati masih berada di tengah suasana Covid-19, Kapusdiktan tetap berupaya mendukung penuh proses transformasi SMK PP menjadi Polbangtan.
Di sela sela kegiatan, Kapusdik didampingi oleh Kepala SMK PP Negeri Sembawa Ir Mattobi’i mengunjungui projek teaching factory (tefa) milik SMK PP Negeri Sembawa.
Salah satunya tefa budidaya ayam petelur yang saat memiliki populasi 1200 ekor dengan produktivitas telur rata-rata 60-80 kg per hari.
Tefa adalah suatu konsep pembelajaran dalam suasana sesungguhnya, sehingga dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri dan pengetahuan sekolah.
Teknologi pembelajaran yang inovatif dan praktek produktif merupakan konsep metode pendidikan yang berorientasi pada manajemen pengelolaan siswa dalam pembelajaran agar selaras dengan kebutuhan dunia industri.
Program tefa merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah ada yaitu Competency Based Training (CBT) dan Production Based Training (PBT), dalam pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan pasar/ konsumen.
“Saya sangat kagum sekali sebelumnya saya berkunjung kemari belum ada kandang-kandang sebesar ini, sekarang sudah ada dua kandang ayam, satu kandang pedaging yang telah usai panen, satunya lagi ayam petelur yang hasilnya sudah bisa sampai puluhan kilogram perhari."
"Saya berharap kedepan tefa ini bisa berpengaruh terhadap metode pembelajaran siswa, agar siswa mampu memiliki kompetensi keahlian sesuai dengan kebutuhan dudi nantinya” tungkas Kapusdik.
“Program tefa saat ini merupakan terobosan baru bagi dunia pendidikan, untuk menciptakan lulusan SMK yang kompeten dan siap kerja sesuai tuntutan dunia kerja, maka pembelajaran berbasis dunia kerja adalah salah satu solusinya, maka dari itu kami mulai memfokuskan program pembelajaran tefa” tutur Ir. Mattobi’i, M.P kepala SMK PP Negeri Sembawa.
Ini juga merupakan bentuk dukungan SMK PP Negeri Sembawa terhadap program Kementerian Pertanian untuk menjaga ketersedian telur tetap stabil. (rel)