Demo di Sumsel Tolak UU Omnibus Law
Banyak Pelajar Diamankan dari Lokasi Demonstrasi di Palembang, Disdik Minta Sekolah Berikan Sanksi
Disdik telah mendapatkan laporan dari pihak kepolisian yang mengabarkan bahwa ada pelajar yang ikut dalam demo tersebut
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG- Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Riza Pahlevi sangat menyayangkan adanya pelajar tingkat SMA/SMK kota Palembang yang terlibat dalam aksi demo omnibus law, Rabu (7/10/2020).
"Kita sangat sayangkan ini kenapa ini bisa terjadi padahal kan saat ini siswa itu tidak sekolah tatap muka melainkan daring," ujarnya saat dihubungi Tribunsumsel.com.
Ia mengatakan dirinya telah mendapatkan laporan dari pihak kepolisian yang mengabarkan bahwa ada pelajar yang ikut dalam demo tersebut.
"Tadi dari pihak kepolisian berkoordinasi dengan kita. Dan kita sudah koordinasi juga dengan kepala sekolah bersangkutan yang siswanya ikut terlibat," kata Riza.
Riza mengatakan berdasarkan informasi yang ia terima kejadian tersebut terjadi pukul 11.30, artinya PJJ itu sudah selesai.
"Dan ini sangat kita sesalkan kenapa mereka (pelajar,red) ini bisa keluar, padahal kita ini masih daring," bebernya.
Ia juga menghimbau kepada kepala sekolah agar tetap mengawasi anak-anak berkoordinasi dengan walisiswa untuk memperhatikan anak selama daring.
"Kita juga meminta kepada kepala sekolah kepada siswa yang bersangkutan tersebut dipanggil dan diberikan sanksi agar tidak mengulangi perbuatan tersebut," tuturnya.
Kata Riza, tugas pelajar itu adalah belajar , maka jangan sampai ada lagi hal seperti ini terulang.
180 Orang Diamankan
Polrestabes Palembang mengamankan 180 orang pendemo yang tak memiliki identitas.
Demo ini terkait penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di depan gedung DPRD Sumsel pada Rabu (7/10/2020).
Bahkan, beberapa orang diantaranya kedapatan membawa bom molotov.
Oleh polisi, seratusan orang demonstran dibawa ke aula Mapolrestabes Palembang untuk didata dan dibina.
Seratusan orang didominasi pelajar yang diamankan ini, mendapat perhatian Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel), Irjen Eko Indra Heri.