Berita Lahat

Tinjau Lokasi Kebakaran di Pasar Bawah, Bupati Lahat Janji Bangun Kembali Rumah Warga yang Terbakar

Posko sudah kita bangun, dapur umum dan Tenda,"ujar Cik Ujang, seraya mengatakan jika Pemkab Lahat, sendiri akan membangun kembali rumah warga.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/EHDI AMIN
KEBAKARAN PASAR BAWAH - Puluhan rumah warga di Keluarahan Pasar Bawah Lahat yang terbakar Minggu (4/10/2020). Warga korban kebakaran hanya bisa menyaksikan rumah mereka yang tinggal menyisakan puing, Senin (5/10/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT- Musibah kebakaran yang terjadi di RT 03 dan 04 Kelurahan Pasar Bawah Lahat menimbulkan kesedihan mendalam bagi warga yang menjadi korban.

Sebagian besar dari mereka memang tidak bisa menyelamatkan harta benda saat musibah terjadi Minggu (4/10/2020) kemarin.

Pantauan, Senin (5/10/2020) korban terlihat membersihkan puing. Sebagian lagi terlihat duduk termenung menatapi rumah serta harta benda yang telah jadi puing-puing.

Kondisi di pasar bawah tampak ramai. Keluarga korban dan warga berdatangan untuk melihat kondisi terkini. Sementara, berbagai bantuan dari berbagai kalangan terus berdatangan ke lokasi kebakaran. Pemkab Lahat, TNI AD, sendiri sudah membuat tenda untuk warga korban kebakaran.

Menurut Bupati Lahat Cik Ujang, SH hingga saat ini ada 57 rumah yang ludes dan 12 rusak berat.

"Posko sudah kita bangun, dapur umum dan Tenda,"ujar Cik Ujang, seraya mengatakan jika Pemkab Lahat, sendiri akan membangun kembali rumah warga yang terbakar,"katanya. 

"Abis galo pak. Tinggal baju di badan. Dak bisa nak selamatke harta benda api cepat nian membesar, "ujar Hadi, warga Pasar Bawah.

Permukiman Padat

Kebakaran di Kelurahan Pasar Bawah, Lahat, Sumsel, Minggu (4/10/2020). Kebakaran terjadi di dua RT yakni RT 03 dan 04.

Kebakaran besar ini terjadi sekitar pukul 15.00.

Api dengan cepat menyambar dan menghanguskan puluhan rumah di kawasan padat penduduk itu.

Suara teriakan dan tangis histeris menggema saat terjadinya peristiwa kebakaran.

Sejumlah warga panik, kocar kacir dan saling berteriak, "tolong, kebakaran".

Warga seketika berhamburan mencari ember lantas mengisi dengan air dan kemudian sekuat tenaga menyiramkannya ke lokasi bekaran.

Besarnya api membuat upaya warga tak mampu mengendalikannya.

Api tidak terbendung, cuaca panas dan rapatnya pemukiman warga yang mayoritas terbuat dari papan membuat api dengan cepat melahap puluhan rumah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved