Pelampiasan karena Dikucilkan hingga Selalu Menangis, Pelaku Vandalisme di Mushala Ternyata Depresi
Berbagai cara sudah dilakukan, mulai dari hipnoterapi, rukiyah, hingga pendekatan dengan sering ibadah. Satrio juga dilarang keluar jika tidak didamp
TRIBUNSUMSEL.COM - Pelaku corat coret Mushala hingga sobek Al Quran ternyata depresi dan selalu menangis.
Karena adanya aksi vandalisme, Mushala Darussalam mendadak ramai dibicarakan.
Dinding dan lantai bahkan penuh coretan.
Polisi bertindak cepat dengan menangkap pelaku yang bernama Satrio Katon Nugroho.
Pemeriksaan kemudian dilakukan, termasuk melibatkan psikolog.
Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan oleh psikolog, kejiwaan pelaku dinyatakan dalam kondisi depresi.

"Pemeriksaan psikologi pelaku dinyatakan depresi, tapi proses penyidikan akan kita lakukan," kata Ade seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (2/10/2020).
Ade mengatakan, Satrio dalam kondisi yang sulit mengendalikan emosi.
Kesal Dikucilkan
Orang tua pelaku menjelaskan jika putra mereka sikapnya berubah sejak kelas III SMP.
Pelaku mulai mengeluh kesulitan tidur hingga muncul dorongan untuk melakukan kekerasan dan perkelahian.
Orangtua korban sudah berusaha untuk menyembuhkan kondisi kejiwaan korban.
Berbagai cara sudah dilakukan, mulai dari hipnoterapi, rukiyah, hingga pendekatan dengan sering ibadah.
Satrio juga dilarang keluar jika tidak didampingi orangtuanya.
"Apa yang dilakukan (vandalisme mushala) merupakan pelampiasan kekesalan terhadap orang-orang di sekitar yang mengucilkan, menghindarinya," kata Ade.
Pelaku Selalu Menangis
Saat dihadirkan di Mapolresta Tangerang, Rabu (30/9/2020), Satrio juga tampak menangis sesenggukan hingga harus ditenangkan oleh Wakapolresta Tangerang AKBP Dedy Tabrani.
Pelaku yang saat ini berstatus sebagai mahasiswa semester I di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi menjerat Satrio sebagai tersangka dengan Pasal 156 KUHP dan atau 156 (a) KUHP.
Pasal tersebut disangkakan karena pelaku dianggap melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan permusuhan ataupun penodaan terhadap agama sehingga dapat menimbulkan perasaan permusuhan kebencian atau penghinaan terhadap suatu golongan ataupun beberapa golongan.
Sejumlah alat bukti juga sudah diamankan, antara lain piloks warna hitam, lakban, sarung gunting, korek, dan Al Quran yang dicoret-coret piloks dan disobek oleh pelaku.
Diberitakan sebelumnya, warga Perumahan Villa Tangerang Elok, Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, dihebohkan dengan aksi vandalisme yang dilakukan orang tidak dikenal di Mushala Darussalam, Selasa (29/9/2020) sore.
Aksi vandalisme pada Mushala Darussalam berupa dinding dan lantai dicoret-coret menggunakan cat semprot hingga Al Quran disobek.
Video penampakan kondisi Mushala Darussalam yang dicoret-coret tersebar luas dan viral di media sosial.
Berita Sebelumnya
Warga Perumahan Villa Tangerang Elok, Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dihebohkan dengan aksi vandalisme yang dilakukan orang tidak dikenal di Mushala Darussalam, Selasa (29/9/2020) sore.
Aksi vandalisme pada Mushala Darussalam berupa dinding dan lantai dicoret-coret menggunakan cat semprot hingga Al Quran disobek.
Video penampakan kondisi Mushala Darussalam yang dicoret-coret tersebar luas dan viral di media sosial.
Dalam potongan video yang dilihat Kompas.com, diawali video yang menunjukkan kondisi mushala dengan coretan di dinding dan lantai.
Suara seseorang di balik video mengatakan jika peristiwa tersebut diketahui pertama kali menjelang waktu shalat ashar.

"Awal masuk itu Wawan, Wawan masuk ke sini sudah dengan kondisi sudah dicoret-coret.
Ini alasannya, motifnya apa saya tidak tahu, begitu saya mau (shalat) ashar, dan Wawan pun enggak mau azan karena kondisi seperti ini," kata suara di balik video tersebut.
Video tersebut juga menunjukkan dinding mushala yang bewarna hijau dicoret-coret dengan sejumlah tulisan. Coretan juga ada di papan tulis dan lantai serta sajadah.
Di bagian lain terdapat dua Al Quran. Satu Al Quran tampak disobek dan satu lainnya dicoret dengan tanda silang.
"Ini dimulai jam berapa, waktu jam 12 belum ada seperti ini," kata suara di balik video tersebut.
Satu orang diduga pelaku diamankan
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ari syam Indardi membenarkan adanya aksi vandalisme di Mushala Darussalam. Kata dia peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, Selasa.
Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan sejumlah saksi, kata dia, saat ini sudah diamankan satu orang pelaku.
"Pelaku sudah ditangkap, serang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Ade dikonfirmasi Kompas.com.
Sementara kondisi terkini Musala Darussalam, kata Ade, sudah dilakukan pembersihan dan sudah digunakan untuk shalat seperti sebelumnya. (TribunMataram.com/ Asytari Fauziah) (Kompas.com/ Kontributor Banten, Acep Nazmudin)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Heboh Aksi Vandalisme di Mushala Tangerang, Dinding Dicoret, Al Quran Disobek".
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Pelaku Vandalisme Mushala Ternyata Depresi, Selalu Menangis dan Pelampiasan karena Dikucilkan, https://mataram.tribunnews.com/2020/10/03/pelaku-vandalisme-mushala-ternyata-depresi-selalu-menangis-dan-pelampiasan-karena-dikucilkan?page=all.
Penulis: Asytari Fauziah
Editor: Asytari Fauziah