Kini Disebut Menyesal Kasat Sabhara Blitar Undur Diri karena Kesal dengan Kapolres, Ngaku Dimaki
"Yang bersangkutan pada saat menyampaikan hal-hal yang dimaksudkan itu dalam keadaan emosional ataupun secara seketika atau labil," katanya.
"Kemudian ketiga syaratnya harus ada persetujuan dari atasan langsung."
"Kemudian materi yang disampaikan, ini kan materi yang berupa penyampaian saja tanpa didukung bukti."
"Dalam hal ini proses pendalaman keterangan baik pada Kapolres maupun Agus Tri butuh pendalaman dan proses," jelasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-4:55:
Ngaku Dimaki-maki dan Dikatakan Binatang
Agus mengaku tidak tahan dengan perilaku Kapolres Blitar, Ahmad Fanani terhadapnya serta rekan-rekan lain.
Ia menjelaskan, apa yang dilakukannya saat ini adalah puncak kekesalannya selama ini.
"Alasan saya mengundurkan diri saya tidak terima, hati saya tidak terima selaku manusia dengan arogansi Kapolres saya."
"Sebenarnya ini akumulasi dari senior-senior saya, akumulasi dari kasat-kasat lain," katanya dikutip dari Kompas TV.
Ia menganggap sang kapolres sering memaki bawahannya.
"Namanya juga manusia tentu ada kelebihan dan kekurangan, setiap beliau marah ada yang enggak cocok itu maki-makian kasar itu disampaikan."
"Ya maaf bahkan sampai menyebut binatang dan lain-lain," ujar Agus.
Agus tak membantah dirinya kesal dengan apa yang dilakukan atasannya itu.
Pasalnya, semua anggota polisi juga sudah bekerja keras.
"Terakhir saya, sebenarnya tidak terlalu parah pada saya."
"Ya jelas iya lah (ada tekanan psikis) kan kita sama-sama bekerja pagi dan malam untuk demi masyarakat kita, untuk memutus mata rantai Covid-19," ucapnya.