Kronologi Kecelakaan di Kertapati, Asep Tewas Setelah Motornya Tabrak Mobil di Depannya

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Terjadi kecelakaan lalu lintas di Pal 7, Jalan Ki Merogaon, Kecamatan Kertapati Palembang, Jumat (2/10/2020).

Kecelakaan mengakibatkan pengendara sepeda motor Yamaha Mio BG 5584 ARR bernama Asep Supriadi (35 tahun) meninggal dunia.

Kejadian tersebut bermua saat sepeda motor korban yang berjalan dari arah Simpang Nilakandi hendak menuju Simpang Sungki Palembang, Jumat (2/10/2020) pukul 11.00 WIB.

Setibanya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), menabrak bagian belakang mobil di depannya.

Kasat Lantas Polrestabes Palembang Kompol Yakin Rusdi melalui Kanit Laka Lantas Iptu Sucipto mengatakan, setelah kejadian itu mobil tersebut langsung melarikan diri.

"Belum diketahui identitas mobil dan pengendara mobil tersebut, karena pada saat kejadian langsung melarikan diri. Dan saat ini kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan," ujar Sucipto saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (2/10/2020).

• UPDATE Corona di Lahat : 12 Orang Meninggal, Ada Keluarga Menolak Swab

Akibatnya korban Asep warga Jalan Jepang Kelurahan Nilakandi, Kecamatan Kertapati Pelembang, mengalami luka di pelipis kanan robek, dagu kiri luka robek, dada kiri memar diduga diduga patah tulang dan korban meniggal dunia pada saat diperjalanan menuju RS Bari Palembang.

Kemudian korban satunya bernama Raka Santosa (15) warga Jalan Jepang Nilakandi, Keluarahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati Palembang mengalami luka gigi bawah graham patah, diduga patah rahang patah.

Rusna (44) ibu Raka mengatakan, ia tidak mengetahui awal mula kejadian tersebut.

"Tadi anak saya ini baru pulang sekolah kemudian bermain sama temannya, namun pada saat itu dia dijemput Asep menggunakan sepeda motor dan saya tidak tahu kemana."

"Tiba-tiba saya diberi tahu kalau anak saya di bawa ke RS Bari Palembang karena kecelakaan," ujar Rusna warga Jalan Jepang, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati Palembang, Jumat (2/10/2020).

Rusna menuturkan, ia tidak menyangka kalau anaknya akan menjadi korban kecelakaan.

"Saya benar-benar tidak menyangka, kalau Asep bakal meninggal dunia dan anak saya juga ikut menjadi korban. Saya tidak terlalu mengenal Asep dan hanya tau-tau saja," katanya.

Ia berharap agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas mengenai kecelakaan tersebut.

"Kami tidak begitu mengetahui kronologi kecelakaan tersebut, kami juga mencoba bertanya kepada anak saya namun dia saat ini belum bisa berbicara."

"Kalaupun anak saya menjadi korban kami harap agar orang tersebut dapat bertanggungjawab," tutupnya.