Kantor Pos Muara Rupit Dibobol Maling, Uang Rp 200 Juta BST Kemensos yang Siap Disalurkan Lenyap

Kenapa kami baru beritahu sekarang, karena waktu itu kami takut berdampak dengan kantor-kantor lain, posisi lagi bayar BST semua seluruh kantor

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
DIBOBOL MALING - Kantor Pos Cabang Muara Rupit di Jalan Pos dan Giro Nomor 30, Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara yang dibobol maling. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Isu kebobolan Kantor Pos Cabang Muara Rupit di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ternyata benar.

Padahal sebelumnya saat isu tersebut merebak, petugas kantor pos menutup-nutupi adanya kebobolan itu.

Kini isu itu terungkap setelah Kepala Cabang Kantor Pos Muara Rupit Herlan Fardian angkat bicara di media.

Ia membenarkan kantor pos yang berlokasi di Jalan Pos dan Giro Nomor 30, Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit itu dibobol maling.

"Iya benar, kenapa kami baru beritahu sekarang, karena waktu itu kami takut berdampak dengan kantor-kantor lain, posisi lagi bayar BST semua seluruh kantor," kata Herlan, Kamis (1/10/2020).

Ia menjelaskan, kebobolan kantor pos tersebut terjadi pada hari Jumat malam tanggal 18 September 2020.

Herlan mengetahui kantornya kebobolan saat dirinya hendak membuka kantor pada esok harinya, Sabtu (19/9/2020) pagi.

Saat itu Herlan melihat pintu kantor sudah terbuka dan lampu kantor dalam kondisi menyala.

Karena merasa curiga ia tidak berani untuk masuk ke dalam kantor.

Herlan langsung menelepon Kepala Kantor Pos Lubuklinggau untuk memberitahu kabar tersebut.

"Saya disuruh melapor ke polisi, saya langsung lapor ke Polsek Muara Rupit pagi itu," kata Herlan.

Ia meneruskan, setelah melapor datanglah dua polisi untuk mengecek dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Ketika masuk ke dalam kantor pos kondisinya berantakan, brankas uang sudah terbuka, dan plafon kantor jebol.

Polisi langsung melakukan olah TKP dan mengamankan beberapa barang bukti dari dalam kantor pos itu.

Namun kata Herlan, hingga kini belum ada tindakan lebih lanjut oleh pihak kepolisian sejak dilaporkannya kejadian itu.

Ia menambahkan, dari kebobolan kantor pos tersebut, uang sebanyak Rp 200 juta raib digondol maling.

Uang Rp 200 juta itu merupakan dana Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk disalurkan kepada masyarakat.

"Malam hari kejadian itu besoknya mau ada penyaluran BST, tapi uangnya sudah lenyap," kata Herlan.

Ia berharap aparat kepolisian cepat bertindak sehingga kasus ini dapat segera terungkap.

Kapolres Muratara AKBP Adhi Witanto mengatakan akan menanyakan perkembangan kasus itu kepada Kapolsek Muara Rupit.

"Saya tanya Kapolsek dulu ya bagaimana tindaklanjutnya," kata dia.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved