Sejarah G30S/PKI: Hubungan Dekat Pierre Tendean dengan Anak AH Nasution, 'Terakhir Itu Memang Aneh'

Pierre Tendean terbilang memilik hubungan keluarga yang dekat dengan kedua anak Jenderal Nasution selama bertugas.

KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty
Diorama penculikan Pierre Tendean di museum Dr. A. H. Nasution, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2017) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Menjadi satu di antara korban peristiwa G30S PKIKapten Czi (Anumerta) Pierre Andries Tendean.

Pierre Tendean merupakan ajudan dari Jenderal Abul Haris (AH) Nasution saat itu.

Pierre Tendean terbilang memilik hubungan keluarga yang dekat dengan kedua anak Jenderal Nasution selama bertugas.

Hal itu pun dibenarkan Hendrianti saat bicara tentang sosok Pierre Tendean dalam wawancara bersama Kompas TV beberapa waktu lalu.

Dilansir dari Youtube Kompas TV, Hendrianti mengatakan jika dirinya begitu menghargai Pierre Tendean.

"Saya takut sama dia, buat saya, tetap menghargai dia sebagai om saya," ungkanya.

 

Hendrianti tak menampik jika Pierre Tendean kerap bermain dengan Ade Irma Suryani.

"Karena Ade umur 5 tahun kan, jadi suka dibeliin coklat juga," terangnya.

Kedekatan Pierre Tendean dengan Ade Irma Suryani lainnya juga dapat dilihat dari foto mereka yang kini terpampang di Museum AH Nasution.

Hendrianti pun sedikit menjelaskan tentang foto Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani itu.

Ia mengatakan bahwa momen tersebut diambil ketika adik Pierre Tendean Rooswidiati melangsungkan pernikahan.

Pernikahan itu dilangsungkan sebelum terjadinya Gerakan 30 September.

Berdasarkan penelusuran TribunnewsBogor.com, pernikahan adik Pierre Tendean itu berlangsung bulan Juli 1965.

Terkait hal itu, Hendrianti sendiri mengaku merasa ganjil.

"Terakhir itu memang aneh, Adenya (Pierre Tendean) Ibu Roos itu kan menikah, kok bisa dia berdua sama ade saya berfoto bersama, ada fotonya, memang rupanya mau pergi bersama ya," ungkapnya.

Seperti diketahui bahwa dalam tragedi G30S/PKI, Ade Irma Suryani meninggal dunia setelah diberondong pasukan Tjakrabirawa.

Dalam tragedi itu, Pierre Tendean sempat berupaya melindungi Jenderal AH Nasution.

Disebutkan bahwa Pierre Tendean sempat mengaku sebagai Jenderal AH Nasution sebelum akhirnya diculik.

"Saya membangunkan om Pierre sebetulnya, saya bilang om itu ada apa saya kira AC meledak karena tembakan kita gak bisa lihat

"Terus om Perre keluar lewat pintu, saya lihat dia, saya ga bisa liat waktu dia ngaku Nasuton atau tidak," katanya.

Detik-detik Ade Irma Nasution tewas diberondong Tjakrabirawa

Diketahui bahwa Ade Irma Suryani tewas karena ditembak.

Ade Irma Suryani tewas ditembak dari jarak dekat.

Hal itu disampaikan Hendrianti saat menghadiri acara yang disiarkan TV One beberapa waktu lalu.

Kejadian itu diawali sekira pukul 3.30 WIB dini hari setelah Jenderal AH Nasution dan istrinya Johanna terbangun dari tidur.

"Pukul 3.30 pagi, ibu saya dan ayah terbangun gara-gara nyamuk. Terdengar pintu digerebek, ibu saya melihat pasukan Tjakrabirawa masuk," kata Hendrianti.

Menyadari hal tersebut, istri AH Nasution langsung menutup pintu.

"Itu yang akan membunuh kamu sudah datang," kata Johanna kepada suaminya.

Kemudian, pasukan Tjakrabirawa menembaki pintu tersebut.

"Lalu bapak (AH Nasution) bangun dan bilang biar saya hadapi, tapi ibu bilang jangan," kata Hendrianti.

Saat penyerbuan terjadi, Ade Irma Suryani bersama ayah dan ibunya.

Johanna berusaha melindungi AH Nasution, ia menyerahkan Ade Irma Suryani kepada adik iparnya.

"Ibu bilang ke adik bapak, tolong pegang Irma, karena dia harus menyelamatkan bapak. Sementara ibu beliau nangis lihat ayah ditembak," carita Hendrianti.

Adik AH Nasution menuruti permintaan Johanna, ia menggendong Ade Irma Suryani.

Namun, ia panik dan tak sengaja membuka pintu yang diberondong oleh pasukan Tjakrabirawa.

"Langsung, (pasukan Tjakrabirawa) menembak adik saya. Jaraknya segini (sambil menunjuk diorama tempat ditembaknya Ade Irma dalam jarak dekat)," katanya.

Peluru tersebut akhirnya menembus badan Ade Irma Suryani.

"Adik saya ditembak, peluru masuk ke tangan tante saya, dan menembus ke badan adik saya," ujarnya.

Setelah Ade Irma Suryani tertembak, pintu ditutup kembali oleh Johanna Nasution.

Ia langsung menggendong tubuh anaknya yang bersimbah darah, sambil mengantar AH Nasution untuk menyelamatkan diri.

Bahkan Hendrianti mengatakan darah versi asli lebih banyak dibandingkan yang ada di diorama.

Ternyata ada sekitar tiga peluru yang bersarang di punggung kecil Ade Irma Suryani.

Keberanian Istri AH Nasution

Istri Jenderal AH Nasution, Johanna Sunarti memiliki peran penting dalam penyelematan suaminya dari pasukan Tjakrabirawa pada peristiwa G30S/PKI.

Namun dalam tragedi G30S/PKI ini putri AH Nasution dan Johanna Sunarti, Ade Irma Nasution tewas menjadi korban keganasan Tjakrabirawa.

Dalam tragedi G30S/PKI ini, Johanna Sunarti terbilang sangat berani berhadapan dengan pasukan Tjakrabirawa.

Hal itu pun diakui oleh Anak sulung AH Nasution, Hendrianti Sahara Nasution.

Hendrianti pun menjelaskan tentang sosok ibundanya yang nampak belum banyak diketahui orang.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (30/9/2019) Hendrianti menyebut jika Johanna Sunarti adalah sosok yang kuat.

"Ibu itu ikut berjuang tahun 45, ibu memang tipe yang kuat, selalu berpikir logic jadi mamah emang orang kuat," ujar Hendrianti.

"Kalau ga ada mamah mungkin juga kita semua gak tahu bagaimana," sambungnya.

Hendrianti pun mengungkapkan bahwa sebelum peristiwa itu terjadi, ibunya sempat memiliki firasat tidak enak.

Saat itu, Johanna Sunarti telah membaca situasi politik hingga dapat memprediksi bahwa AH Nasution akan dibunuh.

"Mamah sebelum dari situasi politik, mamah sudah bisa membaca bahwa suatu hari ayah saya akan dibunuh," katanya.

"Waktu itu lagi rame-ramenya nasakom waktu itu ada plesetan nasution anti komunis, udah kelihatan ancer2 politiknya bahwa ini akan terjadi dan mamah punya perasaan," tambahnya.

Atas hal itu, Johanna Sunarti menjadi satu diantara sosok yang berani berhadapan langsung dengan pasukan Tjakrabirawa.

(TribunnewsBogor.com/Intisari).

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Sejarah G30S/PKI: Momen Sebelum Pierre Tendean Diculik hingga Keberanian Istri AH Nasution, https://bogor.tribunnews.com/2020/09/29/sejarah-g30spki-momen-sebelum-pierre-tendean-diculik-hingga-keberanian-istri-ah-nasution?page=all.

Editor: Mohamad Afkar Sarvika

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved