Kejar Target 1 Juta Batang Tiap Tahun, Pemkot Pagaralam Kembali Programkan Stek Kopi di 2020
Untuk pengerjaan dilapangan sebenarnya tahun lalu sudah maksimal. Namun tergalang aturan yang berlaku. Tahun ini akan dimaksimalkan.
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM - Kendati belum maksimal pada tahun 2019 lalu, Pemerintah Kota Pagaralam pada tahun 2020 ini kembali memprogramka stek kopi.
Ditargetkan ke depan setiap tahun ada 1 juta kopi yang distek.
Program stek kopi atau sambung pucuk memang merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam di masa pemerintahan Walikota Alpian Maskoni dan Wakil Walikota Pagaralam M Fadli.
Target dari program ini yaitu satu juta batang kopi setiap tahun akan distek.
Namun pada tahun lalu target tersebut belum tercapai karena terkendala adminitrasi.
Untuk itu tahun 2020 ini Pemkot Pagaralam melalui Dinas Pertanian kembali meluncurkan program tersebut.
Walikota Pagaralam, Alpian Maskoni saat membuka kegiatan stek perdana penyambungan tanaman kopi tahun 2020 menyampaikan bahwa program stek kopi merupaka program unggulan.
"Meskipun tahun kemarin ada kekurangan dalam pelaksanaan program ini. Namun tahun akan diperbaikki dan akan dimaksimalkan," ujarnya.
Sesuai dengan letak geografis, Pagaralam dinilai bagus untuk tanaman kopi. Namun saat ini hasil tanaman kopi yang ada masih sangat kurang.
"Diharapkan dengan sistem stek hasilnya akan lebih banyak dengan syarat perawatannya dilakukan rutin," katanya.
Dengan program ini petani mendapatkan banyak keuntungan mulai dari mendapatkan bibit dan juga langsung mendapatkan upah dari hasil stek yang hidup.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pagaralam Gunsono mengakui jika tahun lalu program stek kopi ini sudah diluncurkan. Namun karena ada kesalahan adminitrasi maka pelaksanaannya menjadi kurang maksimal.
"Untuk pengerjaan dilapangan sebenarnya tahun lalu sudah maksimal. Namun tergalang aturan yang berlaku. Tahun ini akan dimaksimalkan dengan target satu juta batang kopi yang akan distek," jelasnya.