Seorang Mahasiswi Galang Dana untuk Kecilkan Payudara, Merasa Minder dan Tertekan saat Orang Menatap
Ia mengakui tindakannya dilakukan lantaran payudaranya menjadi salah satu alasan ia tak bisa lagi bermain olahraga yang disukainya.
"Saya harus dapat menjalani kehidupan normal sebelum saya mendapatkan seorang pria."
Kesulitan Olahraga
Sebagai informasi, Amber dulunya merupakan seorang atlit olahraga.
Namun, semenjak hormonnya tumbuh, ia tidak lagi dapat menikmati kegiatan tersebut.
"Saya selalu gila olahraga. Saya dulu bermain netball tingkat daerah di sekolah.
Saya menyukai sepak bola, rugby, trampolin, dan atletik 1.500m dan 400m.
Tapi sekarang sudah cukup lumayan. Sudah tiga tahun ini saya olahraga lari meski harus memakai dua bra yang saya selipkan di lengan.
Ini sangat membuat frustrasi karena saya tidak selalu stres kalau tidak olahraga," ujarnya lagi.
Amber telah menjalani fisioterapi sejak masih remaja menggunakan payudara E-cup.
Ia sempat diberi saran untuk memakai kursi roda jika punggungnya tegang saat olahraga lantaran menahan beban payudara.

Di laman GoFundMe-nya, dia menulis bahwa dia telah mencari bantuan selama lima tahun, dan (menurutnya) crowdfunding adalah 'pilihan terakhir'nya.
Tertulis: "Saya berusia 20 tahun dan telah berjuang dengan hal-hal yang masih bersifat umum (dalam hal ini Amber merujuk pada usaha olahraganya).
"Saya berharap dapat pembiayaan untuk mengecilkan ukuran payudara karena punggung saya sakit terus-menerus."
"Ini menyebabkan bagian bawah punggung saya perlahan-lahan mati rasa sementara punggung atas saya terforsir terlalu keras, yang menyebabkan ketidakseimbangan pada postur tubuh saya."
"Saya baru-baru ini menghubungi Dokter. Saya disarankan untuk mengatasi rasa sakit dengan minum parasetamol, Naproxen dan Codeine sepanjang hari. Ini tidak sehat," tulis Amber dalam situs GoFundMe.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki.com dengan judul Sering Dapat Ejekan, Mahasiswi Jurusan Hukum Ini Galang Dana untuk Kecilkan Payudara