Berita Prabumulih
Dampak Corona, Penghasilan Sopir Angkot di Prabumulih Merosot 50 Persen, Tersisa 2 Trayek
Selain para penumpang jarang menggunakan angkutan umum dan lebih banyak memakai kendaraan pribadi, merosotnya pendapatan para sopir angkutan umum
Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Pandemi Corona selama beberapa bulan terakhir membuat banyak sopir angkutan kota (angkot) di Prabumulih mengeluhkan merosotnya pendapatan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Pemkot Prabumulih, Marthodi ketika diwawancarai wartawan di gedung DPRD Prabumulih, Senin (21/9/2020).
"Seluruh sopir angkutan kota mengeluh menurunnya pendapatan mereka bahkan mencapai 50 persen," ungkap Marthodi.
Pria yang sebelumnya menjabat Kepala Kesbangpol ini mengaku merosotnya pendapatan akibat pandemi virus corona selama beberapa bulan terakhir bahkan berdampak hanya tersisa 2 trayek.
"Karena saat ini pengguna kendaraan umum semakin berkurang, penumpang takut penyebaran corona," katanya.
Selain para penumpang jarang menggunakan angkutan umum dan lebih banyak memakai kendaraan pribadi, merosotnya pendapatan para sopir angkutan umum lantaran sekolah-sekolah libur.
"Sopir angkot itu pangsa terbesar mereka anak sekolah, sedangkan anak sekolah sudah lama libur makanya merosot drastis 50 persen lebih," bebernya.
Disinggung saat ini dua trayek yang masih aktif itu jurusan mana, Marthodi menambahkan 2 trayek saja yang masih aktif yakni SMAN 2 dan Simpang empat Prabumulih.
Sementara beberapa trayek lainnya yakni Bakaran, Pertamina, KM 6 dan lainnya sudah tidak aktif lagi.
"Sebenarnya masih ada angkutan ke pedesaan dan perbatasan kota. Namun sudah diluar jangkauan kita karena di daerah tetangga," tambahnya.