Ayah Pelaku Mutilasi di Apartemen Kalibata Sering Menangis Saat ke Sawah, sang Ibu Sakit Hati

"Saya sudah tua, ingin tenang untuk beribadah saja. Tidak disangka dapat cobaan seperti ini dari anak saya," kata Maslihah pada Sabtu (19/9/2020).

Tribunnews.com/Kompas TV
ibu Laeli Atik, Maslihah 

TRIBUNSUMSEL.COM - Perbuatan LAS yang membunuh dan memutilasi manajer HRD RHW membuat orangtuanya syok.

Orang tua LAS, yakni Mamuri dan Maslihah tak menyangka putri mereka tega melakukan hal tersebut.

LAS menjadi pelaku pembunuhan dari penemuan mayat di Apartemen Kalibata City pada Rabu (16/9/2020).

Dikutip TribunWow.com dari Tribun Jateng pada Minggu (20/9/2020), Mamuri dan Maslihah selalu menangis semenjak mendengar berita itu.

tribunnews
Setelah terungkapnya perbuatan keji LAS pada korban berinisial RHW (32), orang tua LAS kini mengaku syok. (channel YouTube Kompas TV)

Seorang ibu sekaligus warga Kecamatan Lebaksiu, Tegal itu mengatakan suaminya juga sering menangis, termasuk saat ke sawah ketika mengingat masalah yang menimpa anaknya.

"Benar-benar masih tidak menyangka. Rasanya sedih, sakit hati."

"Bahkan bapaknya kalau ke sawah juga masih suka menangis kalau mengingat masalah ini," ujar Maslihah.

Saat ini dirinya hanya bisa berharap agar hukuman bagi anaknya diringankan.

"Harapan saya hukuman yang diberikan kepada anak saya bisa diringankan. Jangan disamakan dengan si laki-lakinya," harapnya.

Dikutip dari Kompas TV pada Minggu, Maslihah menjelaskan, anaknya sudah tidak pernah pulang kampung sejak 1,5 tahun yang lalu.

LAS sendiri izin ke Jakarta lantaran berkuliah di Universitas Indonesia (UI).

Ia juga peraih beasiswa bidik misi.

"Iya betul, Laeli Atin Supriyatin. Enggak pernah (komunikasi) sudah 1,5 tahun loss contact."

"Ya kuliah di UI, kalau enggak salah tahun 2014, biografi (Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus pada tayangan Kompas TV pada Sabtu [20/9/2020] sebut jurusan kimia -red), bidik misi," kata Maslihah.

Maslihah mengungkapkan, dirinya juga sudah tidak pernah berkomunikasi dengan anak keempatnya itu.

Pasalnya, nomor LAS sulit dihubungi.

"Enggak pulang, enggak pernah kasih kabar, wong dihubungi juga susah, enggak bisa dihubungi."

"Nomor teleponnya ada dihubungi tapi enggak masuk," kata Maslihah.

Terkait hubungan LAS dengan sang kekasih yang juga pelaku, Djumadil Al Fajri, Maslihah pernah mendengar mereka menikah siri.

"Katanya sudah nikah siri, katanya itu ama si Fajri, Fajri itu," sambung dia.

Lalu, Maslihah mengaku belum menerima informasi resmi dari petugas terkait kasus yang menjerat anaknya.

Namun, ia mengaku tak ingin bertemu dengan LAS karena sakit hati yang dirasakannya.

Begitu pula rasa sakit hati yang dirasakan oleh ayah dari LAS.

"Ya dengernya dari TV, sakit hati ya namanya. Belum ada informasi, belum ada (petugas datang)."

"Saya enggak bisa, saya punya penyakit ini kaki kayak ndredeg (berdebar), jantungnya, bapak juga begitu hatinya, di sawah nangis terus," ucap Maslihah.

Lihat videonya berikut:

LAS Pernah Ikut Olimpiade Kimia

Yusri Yunus mengatakan bahwa LAS merupakan mahasiswa lulusan universitas terkenal di Jakarta.

LAS lulusann jurusan Kimia sempat bekerja di perusahaan besar.

"Tersangka L ini adalah seorang sarjana, sarjana dari salah satu universitas terkenal di Jakarta sini."

"Sarjana MIPA atau Kimia pernah berkerja di suatu perusahaan besar," jelas Yusri Yunus dikutip dari Kompas TV pada Minggu (20/9/2020).

Dikenal pintar, LAS juga pernah mengikuti olimpiade kimia.

Bahkan, selama ini LAS sering mengajar mahasiswa-mahasiswa di kampusnya maupun dari universitas lain.

"Kemudian juga selama kuliah, karena anaknya ini pintar juga pernah ikut olimpiade kimia di tingkat provinsi."

"Dia juga sering mengajar mahasiswa-mahasiswi di kampusnya dan beberapa universitas yang lain, itu kesehariannya," jelas Yusri Yunus.

Namun semuanya berubah ketika pandemi Covid-19 melanda.

LAS yang berpacaran dengan DAF sama-sama mengalami keterpurukan ekonomi.

"Karena di situasi pandemi ini, dia mengakui bahwa memang dia menganggur kenal dengan tersangka DAF ya."

"DAF ini awalnya kerja sebagai tukang ojek sampai dengan terakhir mereka menganggur," jelas Yusri Yunus.

Masalah ekonomi ini lah yang membuat LAS dan DAF terdorong untuk membunuh orang demi memperoleh sejumlah uang.

"Inilah yang menjadikan motif dalam hal ini ekonomi," lanjutnya.

Akibat perbuatannya membunuh dan memutilasi korban berinisial RHW, maka keduanya dikenakan pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.

 Lihat videonya mulai menit ke-1:50:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jateng dengan judul Orangtua Laeli Pelaku Mutilasi di Kalibata City Ingin Hukuman Putrinya Diringankan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved