Bea Cukai Palembang Ungkap Saat Pandemi Pendapatan Negara Justru Menunjukkan Tren Positif

Beruntungnya, di Sumsel bisa berbanding terbalik dengan penerimaan negara yang berasal dari kantor Bea Cukai Palembang yang menunjukkan tren positif.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH
PENERIMAAN BEA CUKAI - Kepala Kantor Bea Cukai Palembang Abdul Harris menjelaskan penerimaan yang berasal dari bea masuk dan bea keluar, Selasa (15/9/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Pandemi Covid-19 yang sudah enam bulan melanda Indonesia ternyata telah membawa dampak pada bidang perekonomian.

Pengaruh pada perkembangan perdagangan Internasional seperti komoditi ekspor maupun impor juga terjadi.

Beruntungnya, di Sumsel bisa berbanding terbalik dengan penerimaan negara yang berasal dari kantor Bea Cukai Palembang yang menunjukkan tren positif.

Hingga bulan Agustus 2020 realisasi penerimaan Kantor Bea Cukai Palembang telah mencapai presentase 75,24 persen atau senilai Rp 70 miliar lebih dari target penerimaan sebesar Rp 94 miliar lebih.

"Terhadap target penerimaan sendiri terjadi kenaikan sebesar Rp 4,3 miliar lebih atau 4,8 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya sebesar Rp 90 miliar lebih Penerimaan negara ini berasal dari Bea Masuk, Bea Keluar dan juga Cukai," ujar Kepala Kantor Bea Cukai Palembang Abdul Harris didampingi Humas Bea Cukai Palembang Dwi Harmawanto, Selasa (15/9/2020).

Sedangkan untuk barang komoditi impor sampai dengan kuartal ketiga tahun ini, masih didominasi barang modal dan barang pembantu atau penolong produksi dalam negeri," ujarnya lebih lanjut.

Pada bulan April misalnya, setelah pengumuman kasus pertama di Indonesia pada bulan Maret, penerimaan Bea Masuk pada bulan April 2020 justru meningkat hingga Rp 11 miliar lebih.

Diketahui realisasi Bea Masuk pada bulan April didominasi PT OKI Pulp and Paper sebesar Rp 3.3 miliar lebih dan juga Bea Masuk Tindak Pengamanan atau BMTP dengan total Rp 2.1 miliar lebih.

Sedangkan, di bidang ekspor di bulan Juni 2020 juga mengalami peningkatkan dibandingkan bulan sebelumnya.

Penerimaan Bea Keluar Juni 2020 dengan total Rp 1,1 miliar lebih didominasi komoditi Palm Kernel Shell dari PT Daya Semesta Bioenergy.

Sedangkan pada Agustus 2020 realisasi total penerimaan Bea Cukai Palembang mengalami kenaikan drastis sebesar 70,3 persen atau senilai Rp 10,3 miliar lebih dari bulan Juli yang hanya sebesar Rp 6 miliar.

Kenaikan ini didominasi penerimaan dari importasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dan adanya Bea Masuk Tindak Pengamanan terhadap komoditi keramik yang masuk melalui kantor Bea Cukai Palembang.

"Di sini, ada peran dari Bea Cukai dalam perekonomian di Sumsel. Di sisi impor keramik yang mengalami kenaikan di bulan Agustus. Tetapi, untuk melindungi industri keramik Indonesia, kami melakukan tindakan pengamanan. Bila sebelumnya Tiongkok yang dikenakan bea masuk yang besar, sekarang giliran Vietnam dan India yang ditambah bea masuknya sebesar 27 persen," jelas Harris.

Namun, Kantor Bea Cukai Palembang juga mendorong untuk sebanyaknya melakukan ekspor.

Tujuannya, selain mendukung petani dan masyarakat untuk bangkit di masa pandemi ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved