Tangis Seorang Ayah Ceritakan Anak Gadisnya Dirudakpaksa 2 Pria, Alami Trauma Berat

Seorang remaja di Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, mengalami trauma atau gangguan psikologi setelah diduga menjadi korban rudapaksa dua p

Editor: Moch Krisna
Aam.my
ilustrasi pemerkosaan 

Selanjutnya, pihak Polsek menyarankan kasus tersebut dilaporkan ke Polres Bener Meriah.

Ayah korban juga mengaku terkait kasus ini tidak ada pendampingan dari lembaga perlindungan anak dan perempuan, yang sebelumnya sempat ada pengakuan dari perwakilan sebuah lembaga untuk mendampingi kasus ini.

Akan tetapi hingga persidangan kedua berjalan di Mahkamah Syariah Bener Meriah, tidak ada lembaga yang mendampingi kasus anaknya selain dari aparatur kampung.

Dirinya juga berharap terhadap pelaku dijatuhi kuhuman seberat-beratnya, karena korban dan keluarganya mengalami dampak sosial seumur hidup.

Sementara itu, Ketua DPD II Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA) Bener Meriah, Aramiko Aritonang, S Sos menyampaikan, terkait banyaknya kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang terjadi di Kabupaten Bener Meriah harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak.

Menurutnya, ada dua kasus pemerkosaan anak di bawah umur dengan pelaku yang sama dan saat ini sedang dalam proses persidangan di pengadilan Mahkamah Syariah Kabupaten Bener Meriah.

“Kami berharap kepada Kepolisian Polres Bener Meriah agar setiap kasus pelecehan dan pemerkosaan anak di bawah umur untuk harus diberitakan ke media,” pinta Aramiko.

Kata, Aramiko, hal ini perlu dilakukan agar memberi efek jera kepada pelaku maupun kepada calon pelaku yang masih memiliki niat yang sama untuk melakukan kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur.

Ia mengharapkan, kepada pihak kepolisian juga harus menerangkan ke publik bahwa ancaman hukuman bagi para predator kejahatan seksual anak di bawah umur ini sangat berat.

"Penting sekali ini dilakukan oleh aparat penegak hukum baik kepolisian, Kejaksaan maupun Pengadilan," tuturnya.

“Lantaran sudah banyak kasus ini terjadi di Bener Meriah namun hampir nyaris sepi pemberitaan sehingga publik tidak mengetahui,” timpalnya.

Lanjutnya, ketika kasus ini banyak diketahui oleh publik, maka banyak orang tua lebih waspada menjaga anak-anaknya.

“Kami lakukan semata mata hanya untuk menekan angka kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur di Kabupaten Bener Meriah,” sebutnya.

Dirinya juga berharap kepada Pemkab Bener Meriah dan jajaran paling bawah di desa, agar mensosialisasikan tentang kejahatan ini sehingga setia orang tua lebih waspada untuk melindungi anaknya dari predator kejahatan seksual.

“Satu hal lagi, kami minta kepada pihak Kejaksaan dan Pengadilan (Hakim) agar kasus kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur ini dikenakan sanksi hukum positif jangan hukum cambuk karena bila hukum cambuk sama sekali tidak memberikan efek jera,” tegasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Anak Gadisnya Dirudapaksa 2 Pria, Bapak Ini Menangis Ceritakan tak Ada Lembaga yang Mendampingi, https://aceh.tribunnews.com/2020/09/10/anak-gadisnya-dirudapaksa-2-pria-bapak-ini-menangis-ceritakan-tak-ada-lembaga-yang-mendampingi?page=all.
Penulis: Budi Fatria
Editor: Ansari Hasyim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved