Pilkada Serentak di Sumsel 2020
Balonkada di Muratara Dapat Teguran Keras dari Kemendagri karena Kerumunan, Kata Bawaslu Soal Sanksi
Dari 72 Calon Kepala/Wakil Kepala Daerah tersebut, 6 diantaranya dari Sumatera Selatan (Sumsel), termasuk Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Weni Wahyuny
Ketua Bawaslu Muratara, Munawir mengatakan teguran keras dari Kemendagri tersebut menjadi cambuk bagi calon Kepala Daerah maupun penyelenggara.
Bawaslu mengimbau kepada seluruh bakal pasangan calon di Pilkada Muratara 2020 agar tidak mengulangi kesalahan yang sama pada tahapan Pilkada selanjutnya.
"Tiga-tiganya harus benar-benar mengedepankan penerapan protokol kesehatan ketika ada kegiatan dalam tahapan Pilkada, jangan sampai preseden buruk ini terjadi lagi," ujarnya.
Terkait ancaman sanksi yang akan diberikan kepada calon Kepala Daerah yang mengulangi kesalahan, Munawir masih menunggu petunjuk dari penyelenggara Pemilu yang lebih tinggi.
"Kalau sanksinya kita Bawaslu kabupaten menunggu dari penyelenggara yang di atas, mungkin masih dibahas, kita belum ada tembusan terkait dengan sanksi itu," ujar Munawir.
Ketua tim koalisi partai pemenangan calon petahana Syarif Hidayat, Efriyansyah mengatakan, timnya sudah membuat komitmen untuk mematuhi protokol kesehatan pada kegiatan Pilkada selanjutnya.
"Kemarin seluruh partai koalisi dan tim pemenangan sudah mengucapkan deklarasi bersama bahwa tidak akan mengulangi kesalahan yang sama melanggar protokol kesehatan," ujarnya.
Ketua tim koalisi partai pemenangan calon petahana Devi Suhartoni, Yudi Nugraha juga mengatakan timnya sudah membuat komitmen untuk mematuhi protokol kesehatan pada kegiatan Pilkada selanjutnya.
"Pada hakikatnya teguran dari Kemendagri itu menjadi pelajaran bagi kita semua, kita juga sudah berkomitmen mudah-mudahan tidak terulang lagi," katanya.
Sebelumnya, bakal calon Bupati Muratara Syarif Hidayat mengatakan saat mendaftar ke KPU dirinya tidak mengundang massa dalam jumlah banyak untuk ikut menghadiri pendaftaran.
"Kami mengajak yang penting-penting saja, tapi pendukung kami banyak sekali yang mau ikut, antusias mereka tidak bisa dibendung, tapi kami telah mengimbau agar menerapkan protokol kesehatan," kata Syarif.
Senada diungkapkan bakal calon Bupati Muratara Devi Suhartoni juga mengaku tidak mengundang massa dalam jumlah banyak untuk ikut menghadiri pendaftaran ke KPU.
"Undangan kami tidak banyak, yang penting-penting saja sesuai arahan dari KPU, tapi pendukung kami sulit dibendung, tapi sebelum berangkat ke KPU mereka kami kasih masker dan kami minta terapkan protokol kesehatan," kata Devi.
Bakal calon Bupati Muratara lainnya Akisropi Ayub juga mengaku tidak mampu membendung pendukungnya yang berbondong-bondong ikut hadir saat pendaftaran ke kantor KPU.
"Apalagi kami ini calon dari jalur perseorangan, jadi betul-betul dari rakyat, mau tidak mau rakyat pendukung kami antusias, namun sudah kami imbau agar menerapkan protokol kesehatan," kata Akisropi.