Pipa Pertamina Bocor, Rumah Warga di Desa Tanjungmuning Gunung Megang Muaraenim Banjir Minyak Mentah

Peristiwa tersebut terjadi dengan tiba-tiba saja, beruntung tidak ada korban jiwa, hanya beberapa warga yang terkena dampak dari semburan minyak.

Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Vanda Rosetiati
ISTIMEWA
BANJIR MINYAK - Kondisi pekarangan dan rumah warga yang dibanjiri minyak setelah pipa pertamina di Desa Tanjung Muning Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim mengalami kebocoran, Rabu (2/9/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM - Asyik main game online, sejumlah remaja warga Desa Tanjung Muning Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muaraenim dikejutkan dengan semburan minyak setinggi sekitar 20 meter yang keluar dari pipa minyak milik Pertamina.

Warga yang tengah kumpul di depan rumah Susmawati pun dibuat kocar kacir tatkala mendengar suara ledakan dari arah sumur tersebut.

Informasi dihimpun, diduga ledakan yang terjadi Senin (31/8/2020) pagi sekira pukul 09.30 tersebut disebabkan adanya kebocoran di pipa Pipa Line Produksi Sumur Bel-35 milik PT Pertamina EP Asset 2 Field Limau.

Bukan hanya sejumlah remaja yang main game tersebut yang dibuat kalang kabut. Suara ledakan pun juga mengejutkan salah seorang warga yang sedang membuka bengkel ,akibatnya karena terkejut warga tersebut secara spontanitas langsung melompat dan mengalami luka lecet karena terjatuh.

Akibat semburan minyak tersebut, empat rumah warga yakni rumah milik Alamsyah,Susmawati,Hasbulah dan Kamaludin dibanjiri minyak mentah. Dua unit motor milik Susmawati dan Kamaludinpun terkena semburan minyak.

"Betul, peristiwa tersebut terjadi dengan tiba-tiba saja, beruntung tidak ada korban jiwa, hanya beberapa warga yang terkena dampak dari semburan minyak tersebut.  Ada 4 rumah warga,motor dan juga ada beberapa warga yang tubuhnya juga terkena cipratan minyak," kata Pj. Kades Tanjung Muning Subran saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Rabu (2/9/2020).

Dijelaskannya setelah dilihat secara kasat mata diduga pipa minyak tersebut memang sudah berumur dan memang dibutuhkan peremajaan.

"Karena saya lihat pipanya sepertinya memang sudah tua, dan tadi pihak PT Pertamina sudah datang dan membersihkan lokasi kejadian,"katanya.

Dikatakan olehnya terkait peristiwa tersebut pihaknya meminta pihak perusahaan untuk bertanggung jawab.

" Masyarakat yang terdampak mendapatkan konpensasi yang sesuai,kemudian diharapkan pihak perusahaan agar dapat menganti pipa-pipa khususnya yang dekat diareal perumahan penduduk yang usianya sudah tua,"katanya.

Selain itu tambahnya untuk pipa-pipa tersebut kalau bisa ditanamkan lebih dalam sehingga peristiwa serupa tidak terulang lagi.

" Karena takutnyo kalau pipa yang dekat rumah penduduk bisa saja ada error lagi alias meledak atau terjadi hal-hal tidak diinginkan lainnya,"pungkasnya.

Dilain pihak, Humas PT Pertamina EP Field Limau Apriyanto membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"Kemarin kita sudah ke lapangan untuk membersihkan lokasinya, selain itu tadi juga kita ke lokasi lagi dan kita juga telah memberikan kompensasi kepada sejumlah warga yang terkena percikan minyak. Memang ada sebagian yang belum bertemu karena warganya lagi ke kebun, namun sudah disampaikan kewarganya melalui Kadesnya, bahwa perusahaan akan bertanggung jawab," katanya.

Dikatakan Apriyanto, peristiwa tersebut diduga terjadi karena indikasi awal, tekanan dari sumur.

"Sumurnya baru di service, untuk pipanya itu kondisinya baru diganti sekitar satu tahun yang lalu. Namun, ya namanya musibah,tapi kami dari pihak perusahaan akan bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian tersebut,"katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved