NL Otak Pembunuhan Bos Pelayaran Ternyata Pinjam Rp 100 Juta Demi Sewa Pembunuh
Selain diduga gelapkan uang kantor, NL (34), otak pembunuhan bos pelayaran yang tak lain merupakan atasannya, Sugianto (51) rupanya rela meminjam uang
TRIBUNSUMSEL.COM -- Selain diduga gelapkan uang kantor, NL (34), otak pembunuhan bos pelayaran yang tak lain merupakan atasannya, Sugianto (51) rupanya rela meminjam uang ratusan juta demi sewa eksekutor.
Hal itu terungkap setelah adanya penyelidikan dari pihak kepolisian.
NL diketahui menggunakan berbagai cara demi menghabisi nyawa sang bos di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 13 Agustus lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyatakan, setengah dari nominal pembayaran orang sewaan itu didapatkan NL dari hasil utang.
"Pengakuan dia uang Rp 100 juta itu dia transfer dari rekening NL sendiri dan Rp 100 juta itu dia pinjam dari pamannya," papar Yusri.
Lebih lanjut, NL juga dilaporkan kasus berbeda oleh pihak PT DTJ, yang tak lain kantor milik korban atas tuduhan penggelapan uang bahan bakar minyak (BBM) kapal laut sebesar Rp 148.220.160.
Terkait apakah NL membayar orang sewaan untuk membunuh korban menggunakan uang tersebut, polisi masih mendalaminya.
"Itu masih kami dalami. Masih ada beberapa lagi penggelapan-penggelapan yang dilakukan, ini masih kami dalami semuanya," ucap Yusri.
Berdasarkan hasil pengecekan keuangan perusahaan dan keterangan dari para saksi, NL diduga sudah menggelapkan uang perusahaan untuk pembelian BBM kapal laut sebesar Rp 148.220.160.

"Awalnya NL membeli bahan bakar untuk kapal KM.FU FUJIN. Itu untuk perjalanan pengangkutan barang berupa pupuk milik PT USJ dari Gresik Jawa Timur ke Ketapang Kalimantan Barat sebanyak 24 Ton," tegas Yusri.
Adapun untuk BBM kapal laut itu dipesan NL melalui PT PAN pada 22 Juli 2020. Setelahnya, PT PAN itu melakukan penagihan yang disebut pelaku sudah dilakukan pembayaran.
Adapun uang dari PT DTJ telah diserahkan kepada NL.
"Menurut NL sudah dilakukan, namun setelah dilakukan pengecekan ternyata pembayaran tersebut tidak ada," imbuh Yusri Yunus.
Dianggap Seperti Keluarga Sendiri
NL, karyawati otak pembunuhan terhadap Sugianto (51), pengusaha pelayaran di Ruko Royal Gading Square, dikenal dekat dengan korban.