Wisata di Lahat

3 Tempat Wisata Air Terjun atau Cuhub di Kabupaten Lahat, Berikut Alamat Lengkapnya

Tak hanya itu, pengunjung juga akan mendapat suguhan indahnya Sungai Lematang dan jembatan gantung.

Editor: Weni Wahyuny
SRIPOKU.COM/EHDI YAMIN
Air terjun Perigi 

Laporan Wartawan Sripoku. Com Ehdi Amin

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Bagi anda wisatawan yang hobi berwisata ke air terjun, Kabupaten Lahat adalah tempatnya. 

Di kabupaten berjuluk Bumi Seganti Setungguan ini ada ratusan air terjun dengan beragam pesona dan keindahanya. 

Nah,  berikut tiga air terjun atau bahasa Lahatnya 'cuhub',  yang jangan terlewatkan : 

1. Air Terjun Buluh / Cuhub Buluh

Curup Buluh terletak di Desa Lubukselo, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat.

Dinamakan Curup Buluh karena di lokasi curup banyak ditumbuhi bambu.

Menurut warga setempat, ketinggian curup ini tidak kurang dari 40 meter.

Meski begitu, bentuknya tidak seperti air terjun kebanyakan yang ketinggiannya diukur berdasarkan air yang ”terjun”.

Bentuk Curup Buluh lebih menyerupai undakan yang oleh warga setempat diyakini terdiri dari tujuh tingkat.

Menghabiskan waktu di Curup Buluh memang sangat cocok bagi anda yang menyukai wisata alam dan jenuh dengan suasana bising perkotaan.

Gemercik air yang jatuh ke batu seolah menggiring perasaan tenang dalam diri setiap orang yang memanjakan diri di tempat ini.

Tidak sulit menjangkau lokasi wisata Curup Buluh.

Dengan akses yang cukup baik, salah satu dari 76 air terjun yang ada di bumi Seganti Setungguan ini bisa dicapai dengan mudah.

Jika anda sudah berada di Kota Lahat, menempuh jarak sekira satu jam menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua, pengunjung akan tiba di Desa Lubuk Selo, Kecamatan Gumay Ulu, Lahat

Setibanya di desa tersebut, bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan sejenis mobil harus memarkirkan kendaraanya, karena akses menuju lokasi belum bisa dilintasi kendaraan roda empat.

Air Terjun Buluh atau Cuhub Buluh
Air Terjun Buluh atau Cuhub Buluh (SRIPOKU.COM)

2. Air Terjun Kurangan Nyawe

Berada Desa Talang Sejemput, Kecamatan Lahat Selatan, Kabupaten Lahat.

Air Terjun Kurungan Nyawe menjadi salah satu spot wisata yang sayang untuk dilewatkan.

Betapa tidak, selain ketinggianya, terpaan embun dan panorama di sekeliling membuat pengunjung dijamin terpesona.

Untuk bisa tiba di lokasi air terjun ini, pengunjung bisa menggunakan jalur dari Desa Tanjung Payang, Kecamatan Kota Lahat yang berada di seberang Jembatan Lematang I kawasan Benteng dengan jarak tempuh sekira satu jam. 

Dari pemukiman warga Desa Talang Sejemput, perjalanan kemudian dilanjutkan sekitar 500 meter lagi.

Namun, bagi pengendara mobil, terpaksa harus parkir lebih jauh, untuk selanjutnya berjalan kaki lantaran jalan 300 meter berikutnya menuju air terjun hanya bisa dikendarai roda dua.  

Air Terjun Kurangan Nyawe
Air Terjun Kurangan Nyawe (SRIPOKU.COM/EHDI YAMIN)

3. Air terjun Perigi

Air terjun dengan ketinggian puluhan meter ini berada di Desa Perigi, Kabupaten Lahat, Sumsel.

Objek wisata ini menjadi salah satu tempat favorit wisatawan mengisi waktu liburan.

Selain pemandangannya indah, akses menuju air terjun ini terbilang mudah dijangkau.

Tak hanya itu, pengunjung juga akan mendapat suguhan indahnya Sungai Lematang dan jembatan gantung.

Bagi wisatawan yang datang dari luar Kota Lahat, tak sulit untuk menuju ke lokasi.

Setibanya di Kota Lahat, jika pengunjung menggunakan sepeda motor atau mobil, jarak tempuh waktu selama 15 menit hingga tiba di Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang, kabupaten Lahat.

Setibanya di Lubuk Sepang, perjalanan kedua harus dilalui dengan menggunakan jalan kaki.

Namun bagi pengunjung yang membawa kendaraan tidak perlu takut atau khawatir dengan kendaraanya.

Warga sekitar siap memberikan jasa pelayanan penitipan kendaraan.

Air terjun Perigi
Air terjun Perigi (SRIPOKU.COM/EHDI YAMIN)

Perjalan pertama menuju lokasi, pengunjung akan melintasi jembatan gantung yang menghubungkan antara Desa Lubuk Sepang dan Desa Perigi.

Jembatan gantung yang dilintasipun cukup menantang, dengan panjang 100 meter dan dibawahnya mengalir deras sungai lematang, 'gempuran' angin siap menggoyang jembatan sehingga pengunjung yang melintas akan terasa berayun.

Nah, setibanya di Desa Perigi, jarak tempuh dengan berjalan kaki harus ditempuh sekitar 15 menit. (ean/sp)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved