Corona di Sumsel

Jumlah Kematian karena Corona di Sumsel Melebihi Rata-rata Nasional, Ahli Epidemiologi Jelaskan Ini

Sedangkan diketahui, rata-rata jumlah kematian dalam kasus corona secara nasional saat ini mencapai 4,35 persen.

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Weni Wahyuny
Tribunsumsel.com
ILUSTRASI - Penguburan jenazah pasien terpapar virus corona di TPU Gandus Hills Palembang 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Jumlah kematian dalam kasus corona di Sumatera Selatan (Sumsel) telah melebihi rata-rata nasional.

Berdasarkan data yang dihimpun dari situs corona.sumselprov.go.id, hingga Jumat (21/8/2020) jumlah kematian dalam kasus corona sudah mencapai 219 orang atau setara dengan 5,42 persen.

Sedangkan diketahui, rata-rata jumlah kematian  dalam kasus corona secara nasional saat ini mencapai 4,35 persen.

Menurut ahli epidemiologi Sumsel, Dr. Iche Andriani Liberty, ada beberapa penyebab tingginya jumlah kematian dalam kasus corona di Bumi Sriwijaya.

Diantaranya memiliki penyakit penyerta (kormobid) seperti hipertensi, diabetes, TB paru, asma hingga jantung.

"Mayoritas juga kasus kematian terjadi pada orang-orang yang sudah berusia lanjut," ujarnya, Sabtu (22/8/2020).

Istri di Palembang Gerebek Suami dengan Wanita Lain di Hotel, Selingkuhan Sembunyi di Balik Gorden

ahli epidemiologi Sumsel, Dr. Iche Andriani Liberty
ahli epidemiologi Sumsel, Dr. Iche Andriani Liberty (dokumen pribadi)

Hingga kini, angka tertinggi dari jumlah kematian dalam kasus corona di Sumsel  berasal dari orang-orang berusia 55-69 tahun yakni sebanyak 101 orang.

Disusul pasien berusia 45-54 tahun sudah ada 55 orang yang meninggal dunia.

Usia 20-44 dan diatas 70 tahun masing-masing 26 orang.

Selanjutnya usia 1-4, 5-14 dan 15-19 masing-masing sudah ada 2 kasus kematian.

Serta ada 5 kasus kematian yang masih dalam proses verifikasi.

Kabar Gembira, Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp600 Ribu untuk Karyawan Swasta Cair pada 25 Agustus

Iche menyebut, kondisi lain yang memperburuk keadaan adalah terlambatnya pasien datang ke Fasilitas Kesehatan (Faskes) untuk memeriksakan kondisinya.

Hal ini tidak terlepas dari stigma dari masyarakat terhadap pasien positif corona yang mengakibatkan keengganan untuk memeriksakan kondisi kesehatannya.

"Tentunya kita semua berharap jangan lagi ada stigma di masyarakat. Ketika ada yang positif (corona) seolah-olah masyarakat tidak ada empati. Padahal semestinya harusnya beri motivasi apalagi untuk usia-usia berisiko yang juga punya penyakit penyerta. Karena kalau terlambat, bisa-bisa terjadi hal yang tidak kita inginkan," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun dari situs corona.sumselprov.go.id, hingga Jumat (21/8/2020) jumlah kasus positif corona di Sumsel sudah mencapai 4.037 orang.

Jumlah suspect 1.665 orang, 268 probable, 219 orang meninggal, 2.744 sembuh dan sebanyak 1.074 kasus yang masih aktif. (cr8)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved