Berita Pendidikan
Kadisdik Sumsel : Mau Tak Mau, Suka Tidak Suka Siswa SMK Tetap Belajar Tatap Muka
Secara bertahap ke depannya akan ada belajar praktek dan diatur karena menurutnya keselamatan dan kesehatan siswa adalah faktor utama.
Penulis: Melisa Wulandari | Editor: Weni Wahyuny
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Melisa Wulandari
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mau tidak mau suka tidak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang identik dengan belajar praktek ini akan tetap belajar tatap muka kedepannya namun harus dengan protokol pencegahan Covid-19.
Maka dari itu untuk mencegah penyebaran Covid 19, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membagikan 1 juta masker ke 34 provinsi di Indonesia.
Termasuk provinsi Sumatera Selatan yang mendapat bagian 1000 masker untuk selanjutnya akan dibagikan ke 15 SMK baik negeri maupun swasta yang ada di Sumsel.
Kadisdik Sumsel Riza Pahlevi mengatakan setelah secara simbolis membagikan masker kepada beberapa Kepala SMK di Sumsel sebagai perwakilan mengatakan bahwa adanya pembagian masker ke beberapa SMK di Sumsel dan di Indonesia ini ada harapan tetap memberlakukan siswa SMK untuk belajar tatap muka.
• Saya Cinta Indonesia, Gadis Berdarah Tionghoa jadi Paskibraka Sumsel, Ikuti Jejak Sheren Valentia
"Ada harapan mau tidak mau suka tidak suka siswa SMK ini akan tetap belajar tatap muka namun tetap memberlakukan protokol pencegahan covid-19. Teknis kedepannya akan kami bahas bisa jadi dibuat pershift agar tidak ada keramaian," ujarnya, Senin (17/8/2020) saat selesai membagikan masker kepada beberapa kepala SMK di Sumsel di lapangan SMK Sumsel, Palembang.
Hal ini karena siswa SMK tidak mungkin terus menerus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara menyeluruh.
Secara bertahap ke depannya akan ada belajar praktek dan diatur karena menurutnya keselamatan dan kesehatan siswa adalah faktor utama.
"Persetujuan orangtua/wali siswa pun penting mengingat tidak semua orangtua setuju dengan hal ini, maka dari itu setiap sekolah harus membuat surat untuk orangtua/wali siswa, apabila mereka tidak setuju tidak ada alasan untuk kita melarang apalagi membuat absen anak menjadi alpa. Semua ada jalan keluar," jelasnya.
Sementara itu, masker yang dibagikan ke 15 SMK di Sumsel ini adalah simbol untuk tetap semangat.
• BREAKING NEWS : Office Boy (OB) Bank di OKU Selatan Tewas Dibunuh, Cemburu Diduga jadi Motif
"Apabila nantinya belajar tatap muka jadi untuk siswa SMK, kami berharap agar anak-anak dan warga sekolah untuk selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid 19," katanya.
"Disiplin, ketat dan tegas. Kerjasama dengan pihak orangtua. Kami menginginkan tatap muka tapi harus tetap disiplin," ujarnya.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Provinsi Sumsel Rafli dan juga Kepala SMKN Sumsel mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih kepada Dirjen Pendidikan Vokasi beserta jajaran Disdik Sumsel yang langsung turun memberikan bantuan masker sebagai perpanjangan tangan dari Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud.
"Ini suatu momen yang spesial untuk kami dan SMK di Sumsel. Pemberian masker ini akan membawa semangat kami kedepannya agar selalu menjaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19 ini," tutupnya. (Elm)
15 SMK di Sumsel Negeri dan Swasta yang mendapat bagian dari 1000 masker dari Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud: