Miliki 4 Cucu, Ini Arti Nama Panggilan Cucu-cucu Herman Deru-Febrita Lustia

Suasana acara akikah yang digelar di Griya Agung begitu tertib dengan tetap menerapkan protol kesehatan.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
Herman Deru dan Febrita Lustia di acara akikah cucunya 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Khansa Arumi Malika Abiyasa dan Zamir Muhammad Ed Shankara merupakan cucu ketiga dan keempat dari Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, yang hari ini diakikah.

"Ini sebagai ungkapan rasa syukur kami sekeluarga," kata Herman Deru saat dibincangi usai acara Tasyakuran Akikah cucunya di Griya Agung, Sabtu (15/8/2020).

Suasana acara akikah yang digelar di Griya Agung begitu tertib dengan tetap menerapkan protol kesehatan.

Saat akan masuk para tamu dicek suhu tubuh dan cuci tangan.

Lalu ditempat acara dipisahkan antara tuan rumah dan tamu yang dibatasi dengan pembatas yang transparan.

Usai acara, para tamu diberi makan siang yang dibawa pulang.

"Tentu cucu kami yang ketiga dan keempat ini menambah kebahagiaan keluarga. Dulu menikah remaja dan sekarang merasakan sudah tua, punya cucu empat," ungkapnya.

Deru pun menjelaskan nama-nama panggilan keempat cucunya yang diambil dari nama kakek dan nenek.

Cucu pertama bernama Muhammad Mandala Sultan Persya, dengan nama panggilan Danis.

Arti nama panggilan Danis yaitu gabungan nama dari Deru dan Yanis yang disingkat menjadi Danis.

Cucu kedua Muhammad Karenzo Zhafran Abiyasa, dengan nama panggilan Deka.

Arti nama panggilan Deka yaitu gabungan antara nama Deru dan Zulkarnain yang disingkat menjadi Deka.

Cucu ketiga bernama Khansa Arumi Malika Abiyasa, dengan nama panggilan Fine.

Arti nama panggilan Fine yaitu gabungan antara nama Febi dan Ine.

Cucu keempat bernama Zamir Muhammad Ed Shankara, dengan nama panggilan Deas yang merupakan gabungan nama Deru dan Rustam yang disingkat menjadi Deas.

Deru menambahkan, bahwa gelombang pasang surut di rumah tangga itu biasa-biasa saja, tapi tetap dengan komitemen membangun keluarga itu dengan cinta, agama, mengedepankan akhlak dan etika.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved