Viral Pria Ini Pilih Akhiri Hidupnya Setelah Berbulan-bulan 'Jatah'nya Selalu Ditolak Sang Istri
Kalau sudah menikah, namanya urusan ranjang sudah jadi kebutuhan manusiawi paling mendasar para pasangan suami istri.Rutin berhubungan badan juga me
TRIBUNSUMSEL.COM -- Kalau sudah menikah, namanya urusan ranjang sudah jadi kebutuhan manusiawi paling mendasar para pasangan suami istri.
Rutin berhubungan badan juga menjadi patokan keharmonisan rumah tangga pasangan suami istri.
Namun apa jadinya bila urusan ranjang amburadul selama berbulan-bulan tanpa ada sebuah penyelesaian?
Salah salah, urusan ranjang yang amburadul bisa berujung hilangnya nyawa seseorang.
Seperti yang terjadi pada pasangan suami istri ini.
Kedengarannya mustahil, tapi pasangan suami istri ini telah menikah selama 22 bulan tanpa melakukan hubungan badan.
Selama nyaris 2 tahun sang istri selalu menolak permintaan suami untuk bercinta atau setidaknya sekedar melepas stres bersama.
Apapun yang dilakukan oleh sang suami, permintaan tersebut selalu berakhir dengan penolakan.
Puncak masalah terjadi ketika sang suami memilih mencabut nyawanya sendiri lantaran permintaannya terus menerus ditolak
Seorang pria di India menghabisi nyawanya sendiri lantaran istrinya terus-menerus menolak untuk melakukan hubungan intim selama berbulan-bulan.
Menyadur Times of India, Surendrasinh nekat gantung diri diduga disebabkan karena putus asa setelah tidak melakukan hubungan seks dengan istrinya, Geeta selama 22 bulan lamanya.
Atas kasus ini, kepolisian Shaherkotda belakangan telah menangkap Geeta selepas ibu Surendrasinh, Muli membuat laporan pada 6 Agustus lalu.
Berdasarkan keterangan dari polisi yang bersumber dari pernyataan Muli, menyebut putranya bunuh diri setelah terlibat pertengkaran dengan istrinya.
Muli menyebut putranya telah mengalami tekanan mental karena istrinya selalu menolak untuk melakukan hubungan seksual.
"Suatu kali saya masuk ke dalam kamar putra saya dan menemukan bahwa dia (Surendrasinh) dan menantu perempuan saya tidur di kasur yang berbeda," ujar Muli.