Berita Pagaralam
Siswa di Pagaralam Jadi Buruh Harian Demi Beli Smartphone Untuk Belajar Daring, Ini Kata Ketua DPRD
Seorang siswa SMA Negeri di Kota Pagaralam terpaksa menjadi buruh harian demi membeli smartphone dan kuota internet.
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM - Seorang siswa SMA Negeri di Kota Pagaralam terpaksa menjadi buruh harian demi membeli smartphone dan kuota internet.
Ketua DPRD Kota Pagaralam Jenni Sandiyah akhirnya angkat bicara.
Seharusnya pihak sekolah dapat mendata siswa yang tidak mampu disetiap sekolah.
Hal ini untuk membantu agar siswa yang tidak mampu tersebut tetap bisa belajar meskipun tidak secara online atau daring.
"Sebenarnya pihak sekolah sudah menyiapkan sistem lain agar semua siswa dapat belajar meskipun bukan dengan cara online.
Pihak sekolah menyiapkan sistem Luring yaitu siswa bisa datang kesekolah untuk mendapatkan tugas dari guru mata pelajaran," ujarnya.
Nantinya siswa dan guru bisa menentukan waktu mengambil tugas dan menyerahkannya kembali kesekolah.
"Sistem ini juga bisa membantu siswa dapat belajar meskipun tidak memiliki smartphone dan tidak mampu membeli kuota internet," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagaralam, Cholmin belum lama ini menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan Gugus Tugas terkait rencana akan menggelar KBM dengan tatap muka.
"Kita sudah rapatkan ini dengan pihak Gugus Tugas. Rencananya KBM tatap muka akan kita lakukan namun dengan protokol kesehatan.
Siswa hanya sekolah tiga hari sekali karena kita akan memberlakukan sistem sekolah ganjil genap," ujarnya.
Sistem ini akan menjadi rencana KBM untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa baik masalah susah sinyal dan juga tidak ada smartphone dan kuota.
"Ini akan kita bahas bersama sekolah tingkat SMA dan SMP. Nanti kita akan berkoordinasi juga dengan komite agar rencana ini bisa dibahas lebih matang lagi dan tetap bisa mencegah penularan Covid-19," jelasnya.(one)