Berita Lubuklinggau

Melihat Songket dan Batik Khas Lubuklinggau dengan Motif Durian, Dipatenkan Sejak Tahun 2016

Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau, Hj Yetti Oktarina Prana mengungkapkan, perkembangan Songket dan Batik Durian di kota ini dimulai sejak Maret 2013 lalu

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
Istimewa
Batik Durian saat diperagakan dalam acara Linggau fashion show. 

Rina pun mengungkapkan, dalam kurun waktu setahun Dekranasda Kota Lubuklinggau berhasil memasarkan produknya di Jakarta dengan melaksanakan MoU bersama Sugiarta Yasa selaku President Director Sarinah Indonesia di Lantai 10 Gedung PT Sarinah Jl. M. H. Thamrin No. 11, RT.8/RW.4, Gondangdia, Menteng, Central Jakarta City, Jakarta 10350, Indonesia, Kamis pada 12 Oktober 2019 lalu.

“Insya Allah produk binaan kita akan segera dijual dan dipamerkan di Gerai Plaza Sarinah Thamrin," jelasnya saat itu.

Isteri dari H SN Prana Putra Sohe ini mengaku tidak pernah menyangka sebelumnya kalau 'Songket Durian' yang dikembangkan beberapa tahun terakhir berhasil mencuri perhatian secara nasional. Bahkan daya tarik Songket Durian yang memiliki delapan varian motif tersebut semuanya sudah dilengkapi dengan "Sertifikat Paten".

Rina menyebutkan, harga batik ini tergolong terjangkau kisaran Rp 150 hingga Rp 200 ribu, sedangkan untuk kain songket durian yang kini telah dijual hingga ke Sarinah Plaza dengan harga berkisar Rp 2,5 juta hingga yang termahal Rp 3,5 juta.

Bahkan Ketua Dekranasda Sumsel, Hj Feby Deru pun mengaku sangat puas menyaksikan penampilan Dekranasda Kota Lubuk Linggau yang terpilih mewakili Provinsi Sumsel dalam ajang peragaan busana pada Pameran Kriyanusa hari kedua di Balai Kartini Jakarta, Kamis (12/9/2019) lalu.

Rina berharap semangat Dekranasda kota Lubuk Linggau tersebut dapat menginspirasi kabupaten/kota lainnya di Sumsel untuk lebih termotivasi mengembangkan kain tradisional dan kerajinan mereka di daerah.

Pada tahun yang sama juga diresmikan Dekranasda di Lippo Kota Lubuklinggau sekaligus melaksanakan Fashion Show 2019 untuk masyarakat dan tentunya menjadi kebanggaan bagi masyarakat.

Rina menambahkan, kedepan bukan hanya batik durian yang dicoba namun juga motif lainnya.

"Ini merupakan warisan budaya yang sangat kaya, kita harus bangga melihat karya milik daerah kita sendiri. Alhamdulillah ini melebihi dari apa yang saya fikirkan," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved