Dana BOS Tidak Cukup, DPRD Sumsel Minta Pemerintah Fasilitasi Internet Gratis untuk Belajar Daring
Dari hasil saya keliling sekolah-sekolah dan bertemu dengan para orangtua siswa di Sumsel, mereka sangat terbebani dengan sistem belajar online.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUNSEL.COM, PALEMBANG - Wakil Ketua DPRD Sumsel Muchendi Mahzarekki menilai pemerintah harus menyiapkan fasilitas internet gratis bagi masyarakat untuk menunjang anak-anak sekolah belajar dengan cara jarak jauh atau dalam jaringan (daring) saat ini.
Sebab, walaupun dana BOS bisa digunakan untuk membantu siswa membeli paket data, tapi itu dirasa belum mencukupi.
"Dari hasil saya keliling sekolah-sekolah dan bertemu dengan para orangtua siswa di Sumsel, mereka sangat terbebani dengan sistem belajar online saat ini," kata Muchendi.
Menurut Muchendi yang juga koordinator Komisi V DPRD Sumsel membidangi masalah pendidikan dan kesejahteraan rakyat, masih banyak kendala dihadapi anak- anak sekolah di Sumsel yang belajar secara daring.
"Pertama karena infrastruktur yang belum merata, susah signal. Kedua, pembelajaran jarak jauh atau daring memakan biaya yang sangat tinggi untuk membeli kuota," jelasnya.
Selain itu, orangtua juga dengan belajar sistem daring ini, harus membagi waktunya antara bekerja dan mendampingi anak belajar secara online.
"Saya bisa membayangkan bagaimana beratnya para orangtua, dalam situasi dan kondisi saat ini. Apalagi orangtua yang penghasilannya pas-pasan dan memiliki lebih dari satu orang anak yang semuanya sedang bersekolah. Apalagi masih sekolah SD akan terasa berat sekali," tandasnya.
Ia berharap, jika pendidikan online ini terus berlangsung panjang, mereka selaku wakil rakyat ingin pemerintah (Mendikbud) baik pusat atau daerah dalam hal ini, bisa membuat kebijakan fasilitas gratis, agar masyarakat tidak semakin dibebankan ditengah kondisi covid-19 saat ini, yang belum tahu kapan berakhirnya
Dimana, penggunaan internet dianggap sebagai pengeluaran tambahan orang tua, diluar biaya pendidikan yang sudah mahal. Dan jika ini dibiarkan, khawatir anak- anak Indonesia akan banyak putus sekolah, karena ketidakmampuan dalam membeli paket data.
"Kita juga berharap, pemerintah daerah juga ambil bagian dalam membantu para orang tua siswa, jika subsidi paket data sudah diberikan pemerintah pusat, pemda menyiapkan layanan cek mata gratis untuk para siswa. Karena kita juga meyakini belajar daring pakai hp, komputer, dan sejenisnya pasti berdampak pada mata anak," pungkasnya.