Berita Muratara
Wisata ke Gua Batu Napal Licin di Muratara, Pernah Jadi Langganan Turis Eropa
Wisata ke Gua Batu Napal Licin di Muratara, Pernah Jadi Langganan Turis Eropa
Penulis: Rahmat Aizullah |
Yunipar, pemuda asli Desa Napal Licin menyebutkan, untuk tiba di desanya harus menempuh perjalanan lebih dari 4 jam dari ibukota Muratara.
Namun jarak tempuh yang cukup jauh akan terbayar ketika melihat keindahan Gua Batu Napallicin.
Ia menceritakan, saat memasuki Gua Batu Napallicin, hawa sejuk dan lembab akan langsung menyapa.
Pengunjung dapat menikmati suguhan batu-batu alam aneka bentuk.
Di bagian depan pintu masuk gua terdapat dua batu kembar yang tertanam di dasar gua.
Batu kembar itu menjulang tinggi menyatu dengan langit-langit gua.
Sepintas, batu kembar itu mirip dua raksasa, sehingga masyarakat setempat menyebutnya 'hulubalang' atau penjaga gua.
Di dalam gua, pengunjung akan melewati lorong-lorong sempit, licin dan terjal penuh tantangan.
Setelah itu pengunjung akan disambut seberkas cahaya sinar matahari yang menembus langsung masuk ke dalam gua.
"Apalagi kalau kita sampai ke puncaknya, kita bisa melihat Bukit Barisan dan rumah-rumah warga Desa Napal Licin," kata Yunipar.
Dikunjungi Orang Eropa
Gua Napal Licin dahulu menjadi destinasi orang Eropa
Tempat wisata yang pernah dikenal oleh warga Mancanegara era 1990 ini, bisa ditempuh dengan lima jam perjalanan melalui jalur darat dari Kota Lubuklinggau ini atau berjarak sekitar 145 kilometer
Daerah ini dikunjungi oleh turis, terutama banyak dikunjungi dari warga Belanda, namun setelah tahun 1998 gua Napal Licin perlahan tak dilirik lagi