Berita Muratara
Pemalak Sadis Beraksi di Perbatasan Sumsel-Jambi, Tak Diberi Uang Kaca Mobil Dipecahkan
Baru-baru ini dikabarkan ada pengendara truk yang mengangkut batu bata mengaku menjadi korban pemalakan
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Pengendara yang melintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel, resah dengan aksi pemalak.
Baru-baru ini dikabarkan ada pengendara truk yang mengangkut batu bata mengaku menjadi korban pemalakan.
Kejadian itu terjadi di wilayah perbatasan antara Kabupaten Sarolangun Jambi dengan Kabupaten Muratara Sumatera Selatan (Sumsel).
Nueng, seorang warga menyebutkan, kawasan yang sering terjadi pemalakan itu di wilayah Simpang Nibung hingga ke perbatasan Sumsel - Jambi.
Pemalak di kawasan tersebut meminta uang kepada pengendara, dan jika tak diberi kerap melakukan tindakan anarkis.
Seperti belum lama ini, kaca mobil truk yang sedang mengangkut batu bata diduga dipecahkan oleh pemalak karena tak diberi uang.
• Dana Desa Rp 100 Juta di Banyuasin Raib Dibawa Pencuri, Kepala Desa Diminta Mengganti Kehilangan
"Memang banyak pemalak di situ, saya tidak tahu pemalak itu warga sana itulah atau warga dari daerah lain. "
"Kemarin ada mobil angkut batu bata, gara-gara sopirnya tidak ngasih uang, kaca mobilnya dipecah, meresahkan sekali," kata Nueng.
Ia berharap baik dari kepolisian Kabupaten Muratara maupun kepolisian dari Kabupaten Sarolangun agar menindak aksi pemalakan yang meresahkan tersebut.
"Pak polisi tolonglah ditindak, atau adakah patroli rutin, karena sangat meresahkan sekali," pintanya.
Kabag Ops Polres Muratara, Kompol Hermansyah menegaskan, pihaknya sudah melakukan patroli rutin di sepanjang Jalinsum wilayah Muratara.
"Setiap malam kita patroli, karena sudah menjadi kewajiban kita untuk memberikan rasa aman kepada pengendara maupun masyarakat," katanya.
Terkait kabar adanya aksi pemalakan di wilayah perbatasan Sumsel - Jambi, pihaknya segera menindaklanjuti informasi tersebut.
"Segera kita lihat ke sana, kalau memang ada akan kita beri pengertian supaya tidak memalak lagi, kalau masih maka akan kita tindak," tegasnya.