Heboh Tarif Anak SD, SMP, dan SMA Masuk Jaringan Prostitusi Via Germo, Terkuak Cara Merekrutny
Lagi viral soal jaringan prostitusi melibatkan anak SD, SMP dan SMA di Pontianak.
Lagi viral soal jaringan prostitusi melibatkan anak SD, SMP dan SMA di Pontianak.
Anak-anak ini dibanderol dengan tarif cukup mahal oleh Germo yang menguasainya.
Siapa sangka begini cara mudahnya merekrut anak-anak utuk ditawarkan ke pria hidung belang.
Selengkapnya di sini:
Bahkan kasus di Pontianak ini mempekerjakan Murid SD, siswi SMP dan SMA.
Tarifnya juga tidak sedikit. Mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta per sekali kencan.
Selama enam bulan terakhir 2020 ini, Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN) mencatat setdaknya ada 77 kasus prostitusi yang melibatkan gadis belia di Kota Pontianak.
YNDN mecatat gadis yang menjadi korban prostitusi atau perdagangan orang mulai dari bangku SD hingga SMA.
Dari 77 kasus prostitusi anak dibawah umur yang tercatat di YNDN 14 merupakan pelajar SMA, 61 orang masih duduk di bangku SMP dan dua orang pelajar SD.
Berdasarkan data yang disampaikan Ketua YNDN Devi Tiomana dari 77 gadis belia di yang terjerat prostitusi di Pontianak dan sekitarnya ini di antaranya ada yang hamil, mengidap HIV dan sipilis.
Akibatnya Devi merasa khawatir dengan masa depan anak-anak di Kota Pontianak dengan terkuaknya banyak kasus prostitusi anak di Kota Pontianak.
Devi mengungkapkan modus yang digunakan para germo atau pelaku penjaja prostitusi anak ini menjerat korbannya yang masih belia dengan modus pacaran.
Setelah berhasil memacari para korbannya yang masih lugu, dengan berbagai bujuk rayu pelaku pun memperdaya korban agar mau melayani pria hidung belang.
Pelaku memanfaatkan aplikasi media sosial Me Chat.
Para germo ini mencari pria hidung belang yang tertarik menikmati tubuh anak gadis Pontianak di bawah umur yang masih belia.
