Paniknya Kim Jong Un, Seorang Warganya Alami Gejala Virus Corona, Lockdown Kota Kaesong
Saat virus corona menyebar ke seluruh dunia sejak beberapa bulan yang lalu, Korea Utara kekeh mengatakan bahwa negara
TRIBUNSUMSEL.COM -- Saat virus corona menyebar ke seluruh dunia sejak beberapa bulan yang lalu, Korea Utara kekeh mengatakan bahwa negara itu masih bebas dari virus corona.
Hal tersebut tentu diragukan oleh para pengamat, karena Korea Utara sendiri berbatasan langsung dengan China asal virus corona dan juga Korea Selatan.
Selain itu, dilaporkan juga bahwa Korut telah melakukan karantina pada warganya.
Namun, baru-baru ini, Korut melaporkan bahwa satu warganya mengalami gejala virus corona.
Untuk itu, Korea Utara menerapkan lockdown kota Kaesong di dekat perbatasan dengan Korea Selatan karena masalah virus corona.
Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) melaporkan Minggu bahwa tindakan itu diambil pada Jumat sore setelah menemukan seseorang yang diduga memiliki gejala Covid-19 di kota itu.
Melansir SCMP, Minggu (26/7/2020), dikatakan orang itu adalah seorang pelarian yang telah melarikan diri ke Korea Selatan tahun lalu sebelum secara ilegal melintasi perbatasan ke Korea Utara pada awal Juli.
Jika orang itu secara resmi dinyatakan sebagai pasien virus corona, orang itu akan menjadi kasus virus corona terkonfirmasi di Korea Utara.
Tetapi sedikit informasi yang diketahui tentang situasi kesehatan sebenarnya di Korut.
KCNA mengatakan orang yang tidak disebutkan namanya itu "ditempatkan di bawah karantina ketat sebagai langkah utama dan semua orang ... yang menghubungi orang itu dan mereka yang telah ke kota dalam lima hari terakhir sedang diselidiki secara menyeluruh" dan karantina, kata KCNA.
Untuk mengatasi "situasi berbahaya ... yang dapat menyebabkan bencana yang mematikan dan merusak," pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengadakan pertemuan politbiro darurat pada hari Sabtu untuk mengadopsi "sistem darurat maksimum dan mengeluarkan peringatan kelas atas" untuk menahan epidemi, kata KCNA.
Meskipun langkah-langkah pencegahan yang ketat "virus ganas dapat dikatakan telah memasuki negara itu," kata Kim, menurut KCNA.
Kim mengatakan pemerintah mengambil "tindakan pencegahan awal untuk benar-benar memblokir Kota Kaesong" pada 24 Juli.
Pada awal Juli, Kim memuji upaya anti-epidemi negara selama enam bulan sebagai "keberhasilan yang bersinar" pada pertemuan partai, meskipun ia juga mengatakan bahwa langkah-langkah pelonggaran yang tergesa-gesa akan mengarah pada "krisis yang tak terbayangkan dan tidak dapat diperbaiki," menurut KCNA.