Pembunuhan di 1 Ilir

Update Kasus Pembunuhan dii 1 Ilir Palembang, Pelaku Masih Dikejar Polisi

Sebelumnya seorang pria di Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang, tewas ditembak dan dibacok beberapa orang tidak dikenal (OTD).

Penulis: Pahmi Ramadan | Editor: Weni Wahyuny
SHUTTERSTOCK
ilustrasi tewas 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kapolsek Ilir Timur II, Kompol Mario Ivanry menegaskan akan terus melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan terhadap korban Muslim (40 tahun) di Jalan Sulatan Agung, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, pada Rabu (22/7/2020) sekitar pukul 11.30 WIB lalu.

"Kita akan terus melakukan pengejaran terhadap pelaku, untuk jumlah pelaku masih dalam penyelidikan,  doakan saja semoga pelaku cepat tertangkap agar kita dapat mengetahui motifnya," ujarnya singkat saat dikonfirmasi, Jum'at (24/7/2020).

Sementara itu Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Amom Setyadji mengatakan, kasus pembunuhan tersebut masih dalam tahap penyidikan dan pengejaran.

"Kita belum mengetahui pasti berapa orang pelaku. Apakah para pelaku merupakan geng atau bukan sampai dengan saat ini kita belum mengetahui karena kasus ini masih dalam penyelidikan," tutupnya.

Sebelumnya seorang pria di Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang, tewas ditembak dan dibacok beberapa orang tidak dikenal (OTD).

Menurut keterangan warga sekitar, pria bernama Muslim (40 tahun) sedang duduk di depan Musala Abadan yang berlokasi di Jalan Sultan Agung, Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang, Rabu (22/7/2020) siang sekitar pukul 11.30.

"Korban tiba-tiba didatangi lima orang naik dua sepeda motor, kemudian dua orang turun dari motor dan langsung membacok korban, satu orang pelaku menembak korban dibagian paha, setelah itu para pelaku langsung melarikan diri," ujar saksi mata.

Duka Keluarga

Sambil menggendong putrinya yang berusia 9 bulan, Delvi tak henti menangis terisak-isak.

Wanita 35 tahun ini masih tak menyangka suaminya tewas dengan cara keji.

"Kenapa ada orang tega ke suami saya. Memangnya suami salah apa," ujar Delvi sambil menangis saat dijumpai di kediamannya di Jalan Sultan Agung, Kelurahan 1 Ilir, Ilir Timur (IT) II, Rabu (22/7/2020) petang.

Ia menceritakan, korban bernama Muslim (40 tahun) pamit untuk mencari kerja.

Sekitar pukul 11.00, kata Delvi, korban meninggalkan rumah dan pamit langsung padanya.

Betapa terkejutnya Delvi saat diberi tahu warga bahwa suaminya terluka karena dianiaya orang tidak dikenal (OTD).

"Tadi pamit mau kerja. Pas saya dapat kabar (suami saya) malah berdarah-darah di depan musala. Ada apa ini?" kata Delvi dengan tangis yang makin menjadi-jadi.

 Ditodong Pistol, Feri Tak Kuasa Selamatkan Pamannya Dari Penembakan di 1 Ilir Palembang 

Delvi istri Muslim menggendong putrinya yang berusia 9 bulan. Muslim tewas ditembak dan dibacok di 1 Ilir Palembang, Rabu (22/7/2020)
Delvi istri Muslim menggendong putrinya yang berusia 9 bulan. Muslim tewas ditembak dan dibacok di 1 Ilir Palembang, Rabu (22/7/2020) (Tribun Sumsel/ Agung Dwipayana)

Delvi bersama warga lalu membawa Muslim ke Rumah Sakit Pelabuhan, namun nyawanya tak tertolong.

Makin pecah tangis Delvi mengetahui suami tercinta pergi untuk selamanya.

"Saya mohon sampaikan ke polisi agar segera tangkap pembunuh suami saya. Kami minta keadilan," ujar Delvi.

"Suami saya itu cari uang untuk keluarga kami. Ke mana saya harus melangkah kalau suami tak ada. Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya," ujarnya lagi.

Sebelumnya diberitakan, Muslim tewas setelah ditembak dan dibacok beberapa orang tidak dikenal (OTD).

Menurut keterangan warga, pria bernama Muslim (40 tahun) sedang duduk di depan Musala Abadan yang berlokasi di Jalan Sultan Agung, Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II pada Rabu (22/7/2020) siang sekira pukul 11.30.

"Korban tiba-tiba didatangi lima orang naik dua sepeda motor. Tiba-tiba dua orang turun dari motor dan membacok korban. Satu orang lagi nembak korban di paha," kata Wahyudi, seorang saksi mata.

Dilanjutkan Wahyudi, korban sekarat karena mengalami luka bacok di leher, dada dan tangan. Korban meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhan.

"Korban meninggal di rumah sakit," ujar Wahyudi.

 Komplotan Perampok Kapal Australia di OKI Lolos dari Sergapan Polisi, Polisi Kantongi Identitasnya

Sementara menurut Feri keponakan korban, ia dan pamannya itu sedang duduk-duduk ngobrol di depan Musala Abadan di Jalan Sultan Agung.

Tiba-tiba datang lima orang mengendarai sepeda motor, dua orang di antaranya menyerang korban itu menggunakan senjata tajam dan senjata api.

"Saya bilang 'apa-apaan ini? Mau apa kalian?' Terus satu pelaku nodong saya pakai pistol. Lari saya, karena itu ancaman serius," ujar Feri.

Dari kejauhan, Feri menyaksikan pamannya ditembak dan dibacok menggunakan celurit.

"Ada dua tembakan yang mengarah ke paman saya. Kalau sabetan celurit entah berapa kali," ungkap Feri.

Setelah para pelaku kabur ke arah Lemabang, warga mendekati korban yang bersimbah darah karena luka bacok dan tembakan.

"Tangan kiri paman saya hampir putus," kata Feri.

Korban meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhan.

Terpisah, Kapolsek IT II, Kompol Mario Ivanry mengatakan, polisi kini sedang menyelidiki kasus penembakan ini.

"Sedang lidik. Kami masih memeriksa saksi-saksi. Korban meninggal dunia di rumah sakit. Kami juga menemukan dua butir peluru yang bersarang di tubuh korban," kata Mario.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved