Berita Muba

Bukan Mobil Dinas, Camat Jirak Jaya Muba Nyaman Pakai Vespa Tua Blusukan Temui Warga

Yudi pun tampak santai dan nyaman berkeliling menggunakan Motor Vespa Super 150 keluaran tahun 1977 Ring 10 tersebut

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Fajeri
Camat Jirak Jaya Kabupaten Muba, Sumsel, Yudi Suhendra justru pilih menggunakan Vespa tuanya untuk turun blusukan temui warga. 

TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU-Bukan pakai mobil dinas, Camat Jirak Jaya Kabupaten Muba, Sumsel, Yudi Suhendra justru pilih menggunakan Vespa tuanya untuk turun blusukan temui warga.

Ia juga menggunakan Vespa tahun 1977 ini untuk berkeliling memantau wilayahnya.

Yudi pun tampak santai dan nyaman berkeliling menggunakan Motor Vespa Super 150 keluaran tahun 1977 Ring 10 tersebut.

Gaya uniknya ini malah membuat masyarakat tak sungkan untuk menyapa langsung dan menyampaikan aspirasinya kepada Camat yang baru beberapa bulan dilantik tersebut.

Apalagi lewat program Duduk Besame (Dume) yang diinisiasinya, Yudi melakukan pendekatan dengan cara bersilaturrahmi kepada masyarakat.

Tentu saja Vespa tuanya selalu turut serta dalam setiap perjalanan menjalankan tugasnya sebagai Camat.

Renovasi Stadion Piala Dunia U-20 2021 Baru Akan Selesai Pada Februari, ini Daftar Renovasinya

“Kenapa menggunakan vespa. Menurut saya lebih nyaman dan bisa blusukan ke mana saja, kalau pake mobil dinas tidak mencangkup semuanya apalagi tempat-tempat terpencil yang tidak bisa mobil masuk,”ungkap Yudi.

Diceritakannya, Vespa tersebut didapatkannya dari teman yang berada di Palembang dan untuk surat-suratnya lengkap.

“Lebih nyaman pakai vespa ketimbang mobil, ke kantor saja pakai vespa dari rumah dinas,”ujarnya.

Lebih lanjut Yudi menjelaskan, apalagi ia saat menggalakan gerakan Dume atau Duduk Besame merupakan gerakan silaturahmi dan pendekatan tiap-tiap unsur yang ada di lapisan masyarakat dan mulai dilaksanakan tiap hari Jumat.

Kisah Ibu Digugat Anak Kandung di Banyuasin, Tak Pernah Dikunjungi Tiba-tiba Ada Surat Pengadilan

"Gerakan Dume ini melibatkan semua unsur masyarakat mulai dari tokoh agama, tokoh pemuda hingga tokoh masyarakat. Semacam diskusi, dan pemetaan apa yang akan dilakukan ke depan dengan realisasi nyata,"tambahnya.

Gerakan Dume juga menerapkan 3 M yakni Menyapa, Monitoring, dan Mengunjungi.

Menyapa langsung Warga masyarakat berdialog untuk mendengar dan menyerap suara masyarakat secara langsung.

Lalu, Monitoring pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di tingkat desa.

Sedangkan mengunjungi sekaligus menginventarisir Usaha Ekonomi Masyarakat sebagai penghasilan alternatif mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup untuk selanjutnya diadakan pembinaan dan dilanjutkan ke dinas teknis," jelasnya. (SP/ Fajeri)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved