Titik Terang, Sidik Jari di Pisau untuk Membunuh Editor Metro TV, Yodi Prabowo Tinggal Tunggu Hasil
Selain itu dari identifikasi siapa pemegang terakhir pisau itulah, diharapkan dapat diungkap pelaku pembunuhan Yodi Prabowo.
TRIBUNSUMSEL.COM - Perlahan polisi mengumpulkan beberapa barang bukti terkait pembunuhan Editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Diketahui Yodi tewas secara mengenaskan.
Dileher korban terdapat luka tusukan sehingga membuat Yodi tewas
Tim Khusus yang dibentuk Ditreskrimum Polda Metro Jaya dalam mengungkap kasus pembunuhan editor Metro TV Yodi Prabowo, yang jenazahnya ditemukan di pinggir Tol JORR di ruas Jalan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu, masih terus bekerja dan melakukan penyelidikan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan bahwa masing-masing unit yang dibentuk dalam tim khusus ini akan melakukan gelar hasil penyelidikan dan kemudian disatukan untuk dasar langkah pengungkapan selanjutnya.
"Setelah pemeriksaan saksi, digelarkan dalam analisa dan evaluasi atau anev. Masing-masing unit yang dibentuk akan gelarkan hasilnya dalam anev," kata Yusri, Minggu (19/7/2020).
Dari sana kata dia akan diambil kesimpulan untuk menentukan langkah selanjutnya, guna mengungkap pelaku pembunuhan.
Selain itu, kata Yusri pihaknya masih memeriksa dan mendalami sidik jari di pisau dapur yang ditemukan tak jauh dari lokasi temuan jenasah Yodi Prabowo, di pinggir Tol JORR di ruas Jalan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Yodi dipastikan menjadi korban pembunuhan karena hasil autopsi ditemukan luka tusuk mematikan di leher dan dada korban.
"Pisau dapur yang ditemukan di lokasi tak jauh dari jenazah korban sedang didalami sidik jarinya. Kami masih menunggu hasilnya," kata Yusri.
Pemeriksaan sidik jari dilakukan Tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polri di Puslabfor Polri.
"Diharapkan dari sana diketahui siapa pemegang terakhir pisau yang ditemukan di TKP," kata Yusri.
Selain itu dari identifikasi siapa pemegang terakhir pisau itulah, diharapkan dapat diungkap pelaku pembunuhan Yodi Prabowo.
"Jadi kita menunggu semua hasil dari labfor, baik itu rekaman CCTV, isi HP dan sidik jari di pisau dapur," ujar Yusri.
Yusri menuturkan sampai Jumat (17/7/2020) total jumlah saksi yang diperiksa pihaknya dalam kasus pembunuhan editor Metro TV Yodi Prabowo, adalah sebanyak 29 orang.
"Jadi sampai Jumat hari ini, sudah 29 saksi yang kita periksa dalam kasus ini. Ini berarti saksi bertambah 2 orang, dimana pada Rabu lalu saya sebutkan, saksi 27 orang," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jumat (17/7/2020).
Menurutnya tak menutup kemungkinan jumlah saksi ini akan bertambah, tergantung hasil penyelidkan dan pendalaman tim khusus yang dibentuk untuk mengungkap kasus ini.
"Ke 29 saksi yang kami periksa ini, mulai dari saksi temuan jenasah di TKP, orang-orang terdekat korban, rekan kantor korbab, keluarga korban serta orang yang terakhir bersama korban," katanya.
Semua keterangan saksi katanya dianalisa dan dikroscek ke lapangan.
"Selain itu kami juga masih mendalami rekaman dua CCTV di sekitar lokasi temuan jenasah, yang kemarin kami sita dengan dibawa ke labfor. Di sana sedang coba diperjelas gambarnya, karena kemarin saat diamankan buram," kata Yusri.
Selain itu menurut Yusri, untuk pisau dapur yang ditemukan di lokasi kejadian, pihaknya masih memeriksa sidik jari yang ada pada pisau.
"Dari sana diharapkan diketahui siapa pemegang pisau terakhiir, sebelum akhirnya berada di dekat jenasah korban," kata Yusri.
Ia menjelaskan untuk Handphone korban yàng ada di TKP juga sudah dibawa ke Labfor untuk isi dan jejaknya, yang bisa saja ada sesuatu hal yang diduga berhubungan dengan kematian korban.
Sebelumnya tambah Yusri, beberapa petunjuk awal didapat penyidik, setelah pihaknya menurunkan anjing pelacak untuk melacak jejak pelaku pembunuhan. Anjijng pelacak diturunkan di lokasi temuan jenasah.
"Kami minta bantuan K9 sebanyak dua ekor anjing untuk mengendus baju, kemudian pisau dapur, dan barang pribadi korban yang ada di TKP, juga mencari bukti lain,” kata Yusri.
Dari sana, anjing K9 berhenti di sebuah warung, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan mayat Yodi di Jalan Ulujami Raya.
Karenanya kata Yusri, pelaku diduga sempat mampir di warung tersebut.
"Hasil autopsi menunjukkan ada luka tusukan senjata tajam di leher dan dadanya," kata dia.
Tusukan senjata tajam itulah kata Yusri yang menyebabkan tewasnya korban.
"Tusukan di leher mengakibatkan robek pada tenggorokan dan ini penyebab matinya korban. Termasuk yang di dada, menembus tulang iga dan paru-paru," kata Yusri.
Menurutnya hasil autopsi juga menunjukkan bahwa korban telah meninggal dunia sekitar 2-3 hari sebelum penemuan jenasah.
Terkait motif, Yusri mengatakan bukanlah perampokan atau ekonomi, karena barang-barang korban utuh saat jenasah ditemukan termasuk sepeda motor korban.
"Motif akan diketahui setelah pelakunya kita tangkap," katanya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul UPDATE Penyelidikan Pembunuhan Editor Metro TV Yodi Prabowo, Polisi Masih Dalami Sidik Jari di Pisau